Matahari mulai menyinari pagi,membuka warna baru mengawali hari lewat nyanyian burung Gereja di pelataran koridor kamar Rafiz. Gorden kamar rafiz ditarik Bik sum, pengasuh Rafiz semenjak dia kecil. Terpaan cahayanya menyilaukan mata saat mentari pagi menyapa dua insan yang berpelukan erat.
"Pagi Aden.... "Sapanya
"Sudah pagi, sarapan sudah siap"lanjut Bik Sum
"Heem.. "sahut Rafiz
"Nona cantik jangan di peluk trus donk, kasian wajahnya seperti kepiting rebus"lanjutnya sambil meninggalkan Rafiz dan Cherlly.
Non cantik? Batin rafiz dalam hati.
Apa gue bawa cewek lagi? Perasaan kemarin cuma sama Cherlly.
"Fiz... Gak mau bangun? Aku malu" Cicitnya
Rafiz pun melepas pelukannya, mencoba sadar. Kemudian duduk manis dipinggir tempat tidur.
"Kog bibi biasa aja, gak kaget gitu? "Tanya Cherlly
"Kenapa sayang? "tanya Rafiz setengah sadar.
"Ya gak kaget, gak teriak .seolah biasa aja" Cicitnya.
Ya Tuhan, rafiz harus jawab apa.
Apa dia harus jujur, kalau dia sudah sering melakukan ini dengan permpuan lain?
sebelum kenal dan pacaran sama cherrly.
Atau hanya diam, menunggu saat yang tepat buat jujur ama si mbak kasir ini?
"Kog diem? "Kamu sering kayak gini ama cewek lain? "
Cherrly menyerngitkan dahinya ,menuntut penjelasan dari Rafiz.
Drrt... Drrt... Drtt.....
Tiba tiba Hp Cherlly berbunyi
"Halo, iya Pak"
"..."
"Kan aku libur, meeting apaan sih Pak?"
"..."
"Kan ada Adel, Pak. Ya udah nanti Cherlly dateng meeting jam empat sore di Natha's Mart"
Rafiz mengelus rambut Cherlly yang menjuntai panjang. Cherlly memanyunkan bibirnya, dia sangat kesal dengan atasannya.
Harusnya hari liburnya tidak diganggu, kenapa harus dia. Kan ada Adel atau Mbak Shelma ,pikirnya.
"Kenapa?" Tanya Rafiz melihat kegusaran di mata Cherlly.
"Aku ada meeting jam 4" Jawab Rafiz sendu.
"Tapi kamu kan libur? "Protes Rafiz,
"Ya emang gitu fiz,namanya juga kerja. Aku mandi dulu, aku masih nunggu kamu buat jujur".
"Sayang.... "
Cherlly hanya tersenyum, meninggalkan Rafiz yang memikirkan jawabannya.
Cherlly sudah siap, hari ini dia berencana menemani Rafiz setidaknya sampai jam 3 sore.
Kini mereka sudah di ruangan salah satu cafe &resto milik Rafiz. Cherlly asyik dengan novel ditangannya, sedangkan Rafiz asyik dengan bahu Cherlly sambil memainkan rambut Cherlly dari belakang.
Ya, posisi mereka sangat intim sekarang. Cherlly di depan dan Rafiz duduk dibelakang nya dalam satu sofa. Ntah sedang merajuk atau memang ingin menuntaskan hasrat baca novelnya, Cherlly mengabaikan Rafiz.
"Fiz, aku gak konsen" protesnya.
"Sampek kapan aku dicuekin?"tanya Rafiz.
"Sampek kamu jujur,sebuah hubungan gak akan berhasil kalau diawal sudah gak ada kejujuran"
"Ya elah Mbak kasir jahat"
Cherlly mendengus dan membalikkan wajahnya. Kini mereka saling berhadapan.
"Fiz, aku cuma mau kamu jujur. Setidaknya dijawab pertanyaan aku tadi pagi. Semudah itu dan kamu yang buat semuanya serba sulit"
"Kalau aku jawab, kamu bakal ninggalin aku? "
"Tergantung,aku bisa terima atau nggak cerita kamu"
"Ok,aku akan coba jujur sama kamu"
Rafiz pun memulai ceritanya. Bagaimana dia dulu, sebelum bertemu dengan Cherlly. Cherrly shock awalnya, tapi mau gimana lagi.namanya juga perkenalan kisah,Dia gak bisa menolak kejadian yang sudah berlalu.
"Kamu marah? "Tanya Rafiz.
Cherrly menggeleng, dan tersenyum.
"Setidaknya kamu sudah berusaha jujur sama aku,walaupun ada sedikit rasa kecewa tapi aku gak apa apa"
"Ya..aku mang brengsek, aku tipikal pembosan. Gak bisa lebih dari 7 hari sama satu cewek. Tapi aku udah berubah semenjak ketemu mbak kasir" Ucapnya.
"Ngeles mulu.... "
Tiba-Tiba terdengar notif wa dari hp Cherlly.
Ting...
Ac andrian
Cher,
Nanti kmu ikt meeting? Mau bareng sy?
Gleks...
Kog tiba tiba ini orang wa sih..? Alamat rame. Batin cherrly
"Siapa? "
"SpV"
"Perhatian banget"
"Cuma nawarin bareng aja, lagian gak aku iya in"
"Kamu belum bales gitu""dia suka sama kamu? Kalian ada hubungan apa? Udah berapa lama kalian sperti ini? ''Cecar rafiz
cherlly memegang kepalanya, dia mulai frustrasi dengan keadaan yang mulai terbalik
"Dia atasan aku, kita gak ada hubungan apa apa. dia itu temen kakak sepupu aku. Jadi wajar aja dia baik ama aku. Aku bales pesan dulu ya.. ?"
Rafiz hanya menggangguk patuh, tanpa mengalihkan tatapan dari smartphone milik Cherlly.
Cherlly P
Trmkasih kak,
Che2 brgkt ndri aja.
Che2 skrg libur,g dtko.
Ac andrian
Ok. See u dear
Rafiz mendengus kesal
"Dear?? "
"Aku cuma sayang kamu, dia cuma atasan aku"
"Yakin kamu gak selingkuh? ""Atau aku yang selingkuhan kamu? "
"Astaga, seburuk itu pikiran kamu sama aku? "balas Cherlly.
"Aku gak suka dia manggil kamu dear? emangnya kamu beruang? "
"Bear itu bear bukan dear !"
"Oh... Udah ganti ya sayang? "
"Kamu ni beneran deh, tadi posesif sekarang kiyut... " Ucap Cherlly dengan nada dibuat manja.
Rafiz langsung memeluk Cherlly.
"Aku gak suka kamu sama dia,kamu cuma punya aku seorang dan aku gak mau berbagi"
"Alay banget sih kamu. Dia sama aku cuma atasan dan bawahan kalau di tempat kerja, kalau diluar dia hanya teman kakak sepupu aku"
"Kamu resign aja ya sayang, kamu bisa kerja sama aku disini"pinta Rafiz.
Cherlly hanya diam, menatap rafiz tajam....
"Aku cuma mau kamu gak terlibat sama laki-laki lain"
"Ya gak gitu juga dong, kamu gak bisa membatasi ruang gerak kerja aku. aku emang kayak gini semenjak kita kenal, kamu juga tau resikonya pacaran sama aku. kenapa sekarang kamu ngeribetin atasan aku yang laki laki. kemaren sama pak randy, kamu fine fine aja kan? "jelas Cherlly panjang kali lebar.
"Tapi Pak Randy gak manggil kamu dear, dan dia bersikap profesional. Gak kayak Spv kamu itu"
"Kamu kenapa sih? mood kamu berubah sesuka hati kamu. coba kalo aku yang kayak gitu pasti kamu udah macem macem"
"Kamu kalo cemburu, pasti aku turutin kan "
"Ya tapi ini beda, kamu nyuruh aku resign. kamu kan tau aku kerja buat mama. kenapa sekarang kamu permasalahin? "
"Aku gak masalah kamu kerja.cuma atasan kamu tu yang buat aku BT"
"Terserah kamu, aku mau mandi. capek aku ngomong sama bocah"
ucap Cherlly sambil menutup pintu ruangan kerja Rafiz
BRUAK...!!!!!
Rafiz pun melempar bantal di kursi sofanya.
Dia heran kenapa pengendalian dirinya buruk kalau sudah berhubungan dengan cherlly, sesulit itukah mengalah?
Dari dulu dia tidak pernah mengalah, apalagi merajuk pada seorang gadis. Hanya pada Cherlly dia seperti ini,
"Dia bilang gue Bocah??? Rafiz Radhitya Wijaya dibilang bocah, astaga... bucin banget gue sama dia,bisa diketawain Diego sama Dimas gue"
Tanpa sepengetahuan Rafiz, kedua sahabatnya mendengarkan pertengkaran rafiz dan Cherlly di balik pintu.
"Lo denger gak? Bocah katanya" Kata Dimas sambil cekikikan.
"Playboy cap kadal dibilang bocah, bisa down grade dia" Imbuh Diego.
"Asli si Rafiz sudah nemu pawangnya, setuju gak lo? "
" Gue rasa juga gitu, bisa frustrasi dia. kalo si mbak gak ngajak baikan tu bocah" Ucap Diego sambil cekikikan