Sakit. Itu yang Flo rasakan. Semua perkataan Dimas sarat akan luka yang siap menghiasi hati Flo. Flo terdiam di tempatnya. Dia hanya bisa melihat kepergian Dimas. Dia tau apa yang dia putuskan salah. Ketika Flo melihat Dimas bersama seorang gadis yang tampak tak asing di matanya. Flo mencoba mengingat siapa sosok yang tampak familiar itu, tiba-tiba Flo teringat dengan sosok gadis yang bertabrakan dengannya di dapur café tempat Dimas bekerja.
"Jadi saingan aku seorang karyawan biasa. Baiklah, kita lihat saja. Apa dia bisa bertahan dengan Dimas. Tidak ada yang bisa, memiliki Dimas selain aku. Aku akan membatalkan proses perceraian kita Dim. Lihat saja nanti!" gumam Flo.