"Hari ini gue nitip Raja ya?" tanya Diego pada Rafiz yang sibuk membuat teh susu untuk Raja dan Ratu,
"Ha? Tumben? Biasanya gue harus merengek dulu biar lo ijinin my baby boy main ke rumah." jawab Rafiz sembari mencibir Diego yang kini menikmati segelas wine yang entah dia dapat dari mana.
"Lo minum begituan di depan anak-anak?" tanya Rafiz tak percaya,
"Nggak. Kan minumnya di depan lo. Lagian botolnya udah gue ganti pakai botol kaca polos. Lo kenapa cerewet banget sih! Heran gue" omel Diego,
"Anjir! Gimana gue gak ngomel? Lo minum di pantry sama gue. Anak-anak di playground. Kalau anak-anak sadar Papanya mabuk, laporan sama emak Ratu. Gue juga yang kena Bambang!"
"Aish. Minum sebotol gak bikin gue mabuk. Gue cuma menghabiskan waktu istirahat gue. Habis itu gue mau tidur di apartemen gue. Pikiran gue lagi buram, seperti hidup gue"
"Anjay! Pinter banget lo ngomong bocah!" sindir Rafiz,
Diego lanjut meminum wine di gelasnya,"Besok siang gue jemput Raja"