Nara menatap seorang anak yang tengah di gendong ibunya. Ingin rasanya Nara memeluk dan menggendong anak perempuan mungil itu, namun sosoknya lah yang ingin merampas kehidupannya. Nara tertahan oleh rasa malu yang dimilikinya. Dia lebih memilih menjadi sosok antagonis sampai akhir.
"Nara, lihat siapa yang datang" panggil Oma senang,
Nara hanya melewati mereka begitu saja. Rasa egoisnya lebih besar daripada rasa bersalahnya.
"Oma, Rafiz sama Cherlly ke sini. Cuma mau bilang kalau kami akan rujuk. Kami akan mengajukan pernikahan kami kembali. Oma sama Papa doakan yang terbaik buat kami" pinta Rafiz,
"Tentu. Papa sama Oma akan dukung kalian berdua"
"Cherlly janji akan memperbaiki semuanya Pa" kata Cherlly tulus,
"Papa yakin, kejadian empat tahun yang lalu terjadi karena kamu punya alasan yang kuat di balik semua itu" tandas Wira tulus,
"Oma harap kalian berdua bisa sering-sering jenguk Oma di sini" kata Oma penuh harap ke pada cucunya.
"Pasti Oma" jawab Cherlly.
