"Sejak kapan kamu di situ?" tanya Rafiz mengulang pertanyaannya ke pada Cherlly yang menatap penuh selidik ke arahnya.
"Oh. Aku gak sengaja lewat" kata Cherlly, sembari menyembunyikan senyumnya.
Rafiz menarik tangan Cherlly untuk segera meninggalkan kamar Ratu, dia membawa Cherlly ke dalam kamar mereka.
"Pasti kamu udah dari tadi di sana?" tebak Rafiz tepat sasaran,
"Nggak" kilah Cherlly, namun tidak menutupi kebohongan yang dia lakukan. Kebohongan ke arah yang lebih baik,mungkin.
"Bohong" cecar Rafiz,
Cherlly tersenyum, kemudian memeluk pinggang Rafiz, "Kamu malu?" tanya Cherlly di sela-sela aksi memeluk Rafiz yang kini wajahnya memerah.
"Nggak malu. Cuma gak pede" elak Rafiz,
"Nggak pede buat?"
"Aku belum bisa jadi yang Daddy terbaik buat mereka" jawab Rafiz sembari mengecup surai Cherlly, merasakan aroma shampoo yang Cherlly gunakan menguar di indera penciuman Rafiz. Rafiz suka aroma Jasmine di rambut Cherlly.