Ara mendengus kesal, "Apa bukti keperawanan aku belum cukup? Aku juga udah jauh-jauh terbang dari New Zealand ke sini, masih belum dapat poin plus dari Kakak?"
Diego memeluk tubuh Ara. Diego tidak ingin kekasihnya semakin marah kepadanya,
"Terima kasih" kata Diego tiba-tiba,
"Buat apa?" tanya Ara pura-pura tidak memahami apa yang Diego katakan,
"Semua pengorbanan kamu" jawab Diego,
Ara tersenyum dengan respon Diego kepadanya. Sesederhana itu arti bahagia bagi Ara.
"Tapi-, kita ada sedikit masalah" kata Ara, teringat akan keluarganya yang selalu protektif kepadanya,
"Apa?" tanya Diego,
"Papa aku" jawab Ara, "Em-, Ara kan anak tunggal. Jadi-"
"Everything for you. Aku gak akan menyerah semudah itu Ra" ucap Diego sembari mencium bibir Ara, meraupnya dengan rakus seolah bibir Ara candu baginya.
"Emmpph" Ara merasakan dirinya telah kehabisan oksigen. Ntah berapa kali Diego membuatnya sampai begini.