Rafiz segera merapikan jasnya, dia segera melakukan inspeksi mendadak di salah satu mal miliknya. Ntah angin apa yang membuatnya ingin melakukan hal ini. Setidaknya dia membutuhkan pelampiasan untuk meredam amarahnya yang sebenarnya tidak jelas ditujukan kepada siapa selain itu dia juga ingin melakukan sedikit hal 'gila' di kantornya.
Semua pegawai berbaris rapi, menyambut kedatangannya. Sebuah senyum terbit di bibirnya, menampilkan lesung pipi yang memukau pegawai wanita tanpa memandang usia. Pesona Rafiz memang mematikan.
"Selamat Pagi Pak Gunawan. Maaf saya tiba-tiba datang sepagi ini. Padahal Mall kita belum waktunya beroperasi" sapa Rafiz berbasa-basi,
"Selamat Pagi Pak. Kami merasa tersanjung Bapak menyempatkan diri bisa berkunjung kemari" kata Pak Gunawan santun, membuat Rafiz tersenyum dan mempersilahkan Pak Gunawan mengantar Rafiz ke beberapa stand yang menurut Pak Gunawan merupakan jantung dari Mall yang beliau kelola.