"Maaf" kata Dimas, membuat Cherlly menahan langkah untuk kesekian kalinya. Kali ini Cherlly hanya menoleh sejenak, "Kalo kamu laki-laki, kata maaf itu bukan buat aku. Tapi buat Flo" kata Cherlly, kemudian dia melangkahkan kakinya ke dalam toko bunga milik Flo. Membuat Dimas menunduk malu dengan perilakunya yang jauh dari kata gentlement.
Dimas hanya bisa menatap iba kepada bayangan tubuhnya sendiri, yang terlihat kacau melalui pantulan kaca mobilnya. Dirinya yang berantakan, membuatnya mawas diri untuk bersanding dengan Flo lagi.
Bukan Flo yang tak pantas untuk dirinya, tapi Dimas yang tak pantas untuk Flo.
Ketika Dimas beranjak dari tempatnya dan berniat masuk ke dalam mobilnya, Dimas terhenti mengulurkan tangannya. Menatap seseorang yang menggapai lengannya dengan tatapan penuh tanya, ingin rasanya Dimas menangis. Namun semua dia tahan, karena dia tidak ingin terlihat lebih hancur dari ini.
"Ka--mu...."