Pantang bagi Rafiz untuk menyakiti seorang wanita. Karena wanita hanya untuk dilindungi, bukan untuk disakiti...
"Liat aja, aku gak akan biarin kamu nyakitin aku kayak gini. Semua ada harganya!" maki Zevanya,
"Wanita murahan kayak kamu, gak pantas dihargai! Bye!" kata Cherlly menarik tangan Rafiz, untuk segera meninggalkan lorong buah-buahan. Rafiz sesekali melirik ke arah mata indah istrinya, namun lagi dan lagi Cherlly mengabaikan Rafiz. Rafiz mendengus frustasi, kesalahan kecil bisa menjadi bumerang baginya.