Perlahan Diego turun dari tangganya, mengendap-endap layaknya seorang pencuri. Diego sangat tidak suka dengan hal ini. Tetapi ide brilian Rafiz membuatnya tertantang untuk mencobanya. Diego membuka jendela kamar Ara dengan hati-hati. Dia tidak ingin menarik perhatian Ara, terlebih para bodyguardnya yang sangar. Perlahan, dia mendekati Ara. Kemudian dia segera membekap mulut Ara agar Ara tidak menimbulkan suara berisik. Diego panik, ketika Ara meronta. Segera dia berbisik ke telinga Ara mencoba menenangkan Ara, "Ssssttt... Ini aku Diego, kamu jangan berisik ya?" katanya. Ara menganggukkan kepalanya patuh. Diego melepaskan tangannya dari bibir Ara, "Kakak ngapain kesini?" tanya Ara khawatir sesekali menoleh ke arah kanan dan kiri. Takut bodyguardnya menyadari kehadiran Diego.
"Aku kangen kamu" jawab Diego tanpa memahami damage dari perkataannya.
Membuat Ara mlongo mendengarkannya, Diego kemudian memeluk tubuh Ara. Mencium pucuk kepala gadisnya.
"Gimana keadaan kamu?" tanya Diego