"Pemikiran kamu sempit!" maki Cherlly
"Kamu yang mulai, kamu marah tentang Bianca. Seolah-olah semua dalam keadaan baik-baik saja. Tapi di dalam hati kamu, kamu memendam semua sendiri" tebak Rafiz tepat sasaran
"Kamu kenal Arvin, dia sama aku seperti apa hubungannya kamu juga tau. Tapi Bianca? Aku gak kenal dia, dia mantan kamu. Itu titik perbedaan masalah kita. Seharusnya kamu bisa melihat baik-baik letak perbedaannya. Bukan malah menempatkan aku diposisi yang salah" protes Cherlly
"Terserah kamu, lakukan yang menurut kamu benar" kata Rafiz, kemudian dia melajukan mobilnya. Tidak ada percakapan di dalam mobil. Keduanya larut dalam amarah masing-masing. Cherlly hanya bisa mengalah dalam diam. Memangnya apa salahnya jika dia hanya berteman dengan Arvin. Arvin sahabatnya, bukan mantan atau bahkan selingkuhannya. Kenapa Rafiz bertindak sejauh ini kepada dirinya?