"Lo tau gak yang gue pikirin apa?" tanya Rafiz yang dijawab dengan gelengan kepala dari Diego. "Gue kasian sama dia. Kok bisa nulis surat cinta sama om-om gak jelas macem lo. Emang sepantaran dia gak ada yang ganteng? Kasian banget" ledek Rafiz, Diego menganga. Dia tidak percaya jika sahabatnya akan berpikiran sempit seperti itu. Apa yang kurang dari Diego wajahnya saja sebelas duabelas dengan idol K-pop.
"Lo sahabat gue bukan sih?" tanya Diego kesal
"Ya.... Gue sahabat lo. Tapi gue kasian sama gadis itu, semoga hanya cinta monyet" kata Rafiz tanpa rasa bersalah. Diego menggigit bibirnya gemas. Dia ingin sekali menghajar Rafiz.
"Lo ngapain ke sini?" tanya Diego tak suka, kesal dengan sahabatnya satu ini.
"Gue lagi cari Dimas. Mau minta tolong buat wakilin gue ketemu Bianca, gue males banget meeting sama dia" jawab Rafiz santai sambil menyilangkan kakinya, layaknya bos besar. Eh, tapi Rafiz kan memang seorang bos besar.