* Charissa POV *
Hari ini adalah hari pertama aku -Charissa Nabila- menjadi murid baru di salah satu sekolah yang berada di daerah Banda Aceh. Aku sekarang menjadi salah satu murid di SMK Negeri 3 Banda Aceh. Dan hari ini juga akan diadakan MOS untuk para siswa/i baru.
Aku masih berada dikamar menyiapkan semua keperluan untuk MOS. Aku tidak mau menjadi bahan omelan para kakak-kakak kelas ku nanti nya.
" Apa lagi yaa yang masih kurang ya ? " aku mulai bingung sendiri sambil melihat ke tempat tidur ku yang berantakan karna semua peralatan untuk mengikuti MOS.
" Oh iyaaa ! Hampir aja kelupaan " aku menepuk jidat dan berjalan ke meja belajar. Aku mengambil bet nama lalu menarik tas ku yang tergantung disamping meja belajar. Aku mulai sibuk memasukkan semua peralatan ke dalam tas.
" Sayang, udah siap belum ? Udah jam segini loh, nanti kamu nya telat " teriak Mama dari bawah dan pastinya dari dapur.
'Mama pasti sedang menyiapkan sarapan ' ucap ku dalam hati.
" Iyaa, Ma ! Ini udah siap kok " jawab ku sambil menarik tas dan turun ke bawah. Tapi tidak semudah itu, saat aku menutup pintu kamar, tangan ku malah terjepit dipintu kamar ku sendiri.
" AAAAWWWW " teriak ku mengaduh kesakitan dan melihat ujung kuku ku yang sudah memutih karna terjepit.
'Apaan ini, pagi-pagi udah sial aja ' gerutu ku sambil meniup-niup tanganku yang terjepit tadi.
" Kamu kenapa Sayang ? Kok teriak-teriak. Kamu gak jatuh dari tangga lagi kan ? " tanya Papa ku khawatir. Iyaa LAGI ! Aku tipikal manusia yang Ceroboh. Okee, ralat ! Sangat Ceroboh tepatnya.
" Hehehee, gak apa kok Pa ! Cumaannn.. Inii... Tangannya Icha tadi kejepit pintu kamar " jawab ku terkekeh sambil memperlihatkan tangan ku kepada Papa. Papa yang melihat tingkah ku malah tertawa sambil memegangi perutnya.
" Hahahahaa, kamu ini ada-ada aja sih ! Ini masih pagi loh, masa udah sial aja. Kata orang ni yaa, kalau dari pagi udah sial pasti sehariannya bakalan sial terus " kata Papa ku masih sambil tertawa.
Aku hanya manyun ditertawai oleh Papa seperti itu. Dan apa tadi katanya ? Sial terus seharian ?! Oh noo, jangan sampe deh gerutu ku.
" Udah-udah, si Papa ini malah ngedoain anaknya sial. Udah ni sarapan dulu, abis itu berangkat. Nanti pada telat loh ! " kata Mama yang dari tadi hanya melihat tingkah laku suami dan anak perempuannya sambil tersenyum.
Setelah sarapan aku dan Papa langsung pamit dan berangkat. Aku diantar oleh Papa ke sekolah. Di mobil aku hanya sibuk sendiri dengan ponsel ku, aku sedang chatingan sama teman-teman ku di grup Line. Aku melirik ke luar sebentar, melihat keramaian Kota Banda Aceh pagi ini.
" TIINGG " satu notifikasi masuk ke ponselku. Aku membukanya dan mulai sibuk membaca pesan dari teman-teman ku lagi. Betina gila. Ya itu adalah nama grup chat kami.
Charissa Nabila : udah pada berangkat belum ?
Aprilia Mentari : ini aku lagi OTW. Lo ?
Charissa Nabila : iya sama. Lagi OTW juga. Jumpa di gerbang ya 👍
Deafi Denilda : aku baru aja jalan ni. Iya nanti tungguin aku dulu ya. Jangan langsung masuk. Awas kalau ninggalin aku. Kita PUTUS 🙅
Sri Ayu Nanda : aku ama icut udah di gerbang dari kemarin uii. Cepetan napa 😤
Cut Raudhatul Aflah : apaan ? Putus. Iihh jijay. Udah cepetan. Lelet mulu lo. Emng putri selow lah 😒
Aprilia Mentari : hahhahahahaaa. Tau tu. Marahin aja terus cut. Emng putri selow tuu 😜😝
Charissa Nabila : aku udah hampir nyampe ni. Hahahhaaa dea mah emng gitu. Udah jangan ditungguin. Nanti kita duluan aja 😜
Sri Ayu Nanda : sejutaaaaaaa 👏
Deafi Denilda : iihhhh. Kaliaan mah gituuu. Tega sama akuu. Aku gak bisa diginiin. Bebeb amen tega sama dhea gituu 😭
Aprilia Mentari : banyak bacot lu. Udah cepetan 🔪🔪
Deavi Denilda : iiihhh pisau nya ngerii 😱 macet nii. Waiitt 😭
Aku pun sampai di depan gerbang sekolah. Terlihat murid-murid mulai memasuki pekaran sekolah. Aku pun mulai mencari 2 sahabat ku yang sudah menungguku dari tadi. Aku melihat mereka berdiri di bawah spanduk bertulisan "SELAMAT DATANG SISWA/I BARU DI SMK NEGERI 1,2,3 BANDA ACEH ". Ya sekolah ku ini memang terdiri dari 3 sekolah kejuruan di dalam satu pekarangan. Aku berlari kearah dimana 2 sahabat ku berdiri.
" Haii, udah lama yaa " sapa ku kepada dua sahabat ku sambil memeluk Ayu. Ayu membalas pelukan ku seperti sudah lama tidak bertemu. Kami ber 5 bersahabat sudah dari SMP dan memilih masuk ke SMA yang sama dan tentu nya dengan jurusan yang sama, jurusan BUSANA.
" Iihh, kalian jangan gitu ah ! Diliatin orang tauu, dikirain kalian lesbong lagi. Ih jangan deket-deket, malu aku. Husss huss " kata Icut melihat aku dan Ayu yang dari tadi berpelukan. Aku dan Ayu hanya tertawa melihat tingkah Icut. Kami masih berdiri, menunggu 2 sahabat kami yang masih entah dimana keberadaannya. Sambil menunggu kami mulai memakai peralatan untuk mengikuti MOS.
" Oi, Maaf ya lamaa " kata Amen. Amen adalah singkatan dari Aprilia Mentari. Dia lebih suka dipanggil seperti itu dari pada dipanggil Tari. Amen langsung mengeluarkan dan memakai atribut MOS nya. Di belakang Amen terlihat Dea berlari kearah kami dengan semua atribut MOS yang sudah iya pakai.
Kami pun langsung masuk ke dalam pekarangan sekolah. Terlihat kakak-kakak kelas yang sedang mengarahkan murid-murid untuk berbaris. Beberapa murid terlihat berhati-hati saat mengikuti arahan kakak kelas. Kami juga langsung masuk ke barisan.
BRUUKKKK
Tapi lagi-lagi, semua tidak sesuai harapan ku. Aku menabrak seseorang saat berjalan untuk memasuki barisan. Aku terjatuh, begitu juga dengan seorang cowok yang aku tabrak tadi. Sahabat-sahabat ku langsung berlari keluar barisan dan membantuku berdiri. Cowok yang aku tabrak pun sudah berdiri dihadapanku. Dia menatap ke arah ku tajam. Aku melihat ke bet nama nya Angga Ferdian. Aku melihat juga simbol sekolah di bagian tangannya. Itu berarti dia adalah salah satu kakak kelasku. Sepertinya hari ini aku memang sial gerutuku. Yang lebih sial nya adalah, cowok itu sedang membawa minuman. Dan sudah dipastikan, minumannya tumpah mengenai seragamnya.
" Jalan tuh yang bener bisa gak ? Baru hari pertama udah bermasalah aja lo " katanya padaku sambil terus menatap ke arah ku. Aku hanya menunduk dan melihat seragamnya yang basah karna minuman yang tumpah.
" Maaf kak, saya gak sengaja " kataku meminta maaf. Aku masih menunduk karna takut dengan tatapan tajamnya.
" Aduuhh Ichaaa, kok bisa sih lo ceroboh nya sampe parah banget gini. Udah akut banget ceroboh lo tau gak ? Kakak kelas lagi ! Tamat lah riwayat lo hari ini. Doain aja semoga dia gak jadi panitia MOS " bisik Amen kepada ku.
" Kenapa ini ? Kok berisik amat ? " tiba-tiba salah satu cewek datang dari belakang cowok yang ku tabrak tadi. Dia melihat kearah ku dan melihat cowok yang aku tabrak. Dia terkejut melihat seragam cowok itu kotor dan basah.
" Ya ampun Angga ! Baju lo kok bisa gini ? " tanya cewek tadi sambil mengelap baju kak Angga. Aku yakin cewek itu pasti salah satu kakak kelas ku, dan pasti nya panitia MOS.
"Ini ada kecelakaan kecil, di tubruk sama adik kecil kita. Hahaha " salah satu temannya kak Angga menjawab pertanyaan cewek tadi. Dan 2 orang teman di sampingnya hanya ikut tertawa. Kak Angga sendiri hanya diam dan melihat seragamnya yang kotor dan basah.
Terlihat kak Angga kesal dengan tingkah cewek disamping nya itu. Dia menepis tangan cewek itu dan melihat ke arah ku. Tatapan nya dingin dan datar seakan-akan dia ingin membunuhku saat itu juga. Tapi diluar dugaan ku, setelah menatapku seperti itu dia malah berbalik arah dan pergi begitu saja. Aku menghela nafas panjang setelah kak Angga pergi. Selamat, batin ku sambil mengelus dada.
" Eh lo ! Berani ya lo ngerjain kakak kelas lo. Lo tau gak siapa yang lo tabrak tadi ? Dia itu Angga ketua tim Basket sekolah ini ! Sama satu lagi, Dia itu cowok terpopuler di sekolah kita. Tau gak ? Berani macam-macam ama dia urusan lo ama gue. Ngerti lo !!! " kata cewek tadi kepada ku. Aku melihat bet nama nya. Mega Fitria.
" Ma-maaf kak. Sa-saya gak sengaja " jawab ku agak terbata-bata. Aku hanya menunduk, tidak berani melihat muka cewek di depan ku yang sudah memerah karna menahan emosinya.
" Maaf maaf ! Udah sanaa baris lagi, awas lo buat masalah lagi ! " katanya menunjuk ke arah ku lalu kembali mengarahkan peserts MOS lagi.
" Ihh itu muka kakak kelas udah kayak nenek lampir mau makan orang aja. Yang ditabrak siapa yang marah-marah siapa " kata Ayu yang dari tadi hanya diam berdiri di sampingku.
" Udah lah jangan keras-keras, nanti kalau dia dengar bahaya. Bisa-bisa kita direbus terus di cincang terus dijadiin umpan buaya. Bahaya kan " jawab ku asal sambil menenangkan jantung ku yang dari tadi seperti berhenti berdetak karna dimarahi dua kakak kelas ku sekaligus.
" Hahaha, Kalau lo mah apa yang mau di makan ama buaya nya, tulang doang " jawab Dea sambil tertawa, sahabat ku yang lain pun ikut tertawa. Aku hanya manyun mendengar jawaban Dea.
" Heh, kalian yang disana ! Gak minat untuk baris ya ? Asik ngegosip aja dari tadi " bentak kak Mega sambil berkacak pinggang.
" Yuk aahh. Nenek lampir ngamuk lagi, bahayaa " kata Icut sambil berlari ke barisan dan mulai berbaris. Aku, Ayu, Amen dan Dea pun ikut berlari sambil tertawa karna mendengar perkataan Icut tadi