Makan siang itu memberi Hasan dan Gilang rasa 'kesegaran' yang jarang mereka rasakan. Rasa makanan yang mereka beli di toko sebelumnya benar-benar tak ada bandingannya dengan yang ini.
Wawan melihat mereka makan begitu lahap. Dia tersenyum dan berkata, "Kakak ipar, ketika kedua kakak laki-laki tertua ini kembali, kamu bisa membawakan mereka sedikit dari apa yang aku bawa kemari, sehingga orang-orang di keluarga mereka akan merasakannya, dan aku akan mengirimkannya kembali untukmu sebelum Tahun Baru."
"Wawan, itu terlalu banyak, jangan repot-repot."
Gilang sedikit malu untuk menolaknya, tetapi mata Pak Sardi membelalak, "Simpan saja untukmu. Aku telah tinggal bersama disini selama hampir setahun. Ini juga hadiah yang kami pinjam untuk diberikan kepada keluargamu. Jangan terlalu sungkan, lagipula, tidak mudah bagi Wawan untuk membawanya dari jarak yang begitu jauh.