Keesokan paginya, Dewi bangun untuk memasak untuk beberapa orang di keluarga. Ketika dia melihat bahwa dia terlihat baik, kedua lelaki tua itu merasa lega, "Keponakan perempuan, jangan khawatir, masih ada kami di sini, bagaimana denganmu? Apa yang terjadi? Aku tidak tahu bajingan mana yang tidak punya mata panjang yang datang ke sini untuk menjadi liar. Jangan biarkan aku melihatnya lain kali, kamu harus mematahkan kaki anjingnya. "
"Paman, jangan beri tahu anak-anak apa yang terjadi tadi malam, aku benar-benar takut menakut-nakuti mereka." Dewi tidak peduli tentang itu, tapi dia sedikit mengkhawatirkan anak-anak kecil di rumah.
Orang tua itu mengerti pikirannya, "Keponakan ipar, anak-anak di keluargamu ini tidak seganit yang kamu kira. Ngomong-ngomong, tahukah kamu siapa orang itu tadi malam? Aku selalu berpikir bahwa aku selalu berlari sepanjang malam. Aku harus tahu situasinya, kalau tidak bagaimana aku bisa menangkapnya ketika Restu pergi? "