Di bawah pohon besar tempatnya menerima hukuman, Rosa berdiri tegak memandang ke arah langit. Di punggungnya, kulit mulusnya terkoyak karena luka cambuk. Dia tidak pernah dihukum berat selama ini. Hari ini adalah pertama kalinya.
Sejujurnya, rasa sakit di punggungnya sama sekali tidak sebanding dengan sakit hatinya. Jika bukan karena Sandra, dia akan tetap menjadi wanita yang paling dekat dengan Nico. Dia juga bisa melakukan apapun yang dia inginkan di rumah ini seperti dulu. Selain dia, tidak ada yang bisa mendekati Nico. Hanya dia yang bisa membuka pakaian dan merawat Nico.
Tapi sejak Sandra ada di sini, dan semuanya telah berubah. Rosa saat ini hanya menjadi pelayan di mata Nico. Bisakah dia bersedia?
Di belakangnya, sosok tinggi Nico berjalan mendekat, memegang sebuah salep di tangannya.
"Sakit?" Bibir tipis Nico bergerak sedikit, membuat suara yang sangat datar.
Rosa berbalik tiba-tiba, tidak tahu Nico datang. Apa yang akan dilakukannya?