"Kamu ..." Wajah Rosa menegang karena marah.
Dia telah dibesarkan di rumah ini dan merupakan orang yang paling dekat dengan Nico. Bahkan Nico tidak pernah berbicara dengannya dengan nada seperti itu. Berani sekali wanita itu berani meninggikan suara di hadapannya? Dia sangat marah hingga mengepalkan tangannya.
Sandra melihat bahwa Rosa yang kelihatan emosi dan mengepalkan tinjunya. Bukannya merasa takut, dia justru merasa puas.
"Wah wah… apa ini. Kamu ingin memukulku? Kalau Tuanmu tahu bahwa kamu memukul kekasihnya, aku tidak tahu apa yang akan dia lalukan kepadamu? Kamu sudah tinggal di rumah mewah ini sejak kecil, jangan sampai berbuat kesalahan fatal dan membuat dirimu sendiri diusir."
Perkataan Sandra terdengar sangat antagonis, tapi dia melakukan ini untuk menekankan pada Rosa terntang posisinya. Bagaimanapun dia tidak akan membiarkan Rosa memandang rendah dirinya.
