pada siang hari yang cerah
tasya, nisa, mayang, dan dere bermain di sebuah pantai yang sangat sangat indah, pasir putih dan air pantai nyang sangat jernih, disana terdapat sumur yang sangat dalam tetapi air yang sangat jernih, saking jernihnya ia dapat melihat dasar sumur yang sedikit mengerikan karena berisi kan tulang berulang, dan mereka tak menghiraukan nya,
mereka tak memperdulikan itu, mereka tetap bermain dan bersenang senang, sampai sore
suasana sore kemudian menjadi menyeramkan
"kenapa awannya menjadi mendung, sangat hitam gue takut nisa" ucap tasya
"liat itu ombak pantai sangat besar " ucap dere
"yaaa, larii" teriak tasya
"lari, dereee, mayangg nisaa, larii, " teriak tasya karna ombak yang besar sebentar lagi akan menelan mereka tetapi, teman temannya hanya diam seperti patung dengan wajah pucat dan tatapan yang kosong, dan mereka tenggelam oleh ombak ketika itu tasya pingsan
saat bangun iya melihat temannya, tapi mereka tinggal ber 3 sedangkan nisa ilang,
seketika tasya kawatir
"tas, dere, nisa kemana" tanya mayang kawatir
tanpa pikir panjang tasya , dere dan nisa mencari nisa dalam keadaan yang gelap gulita,
"nisaaa, nisaa" teriak tasya dan dere
"nisaa" teriak tasya
dan sedang pencarian, tasya kembali terkejut karna mayang tak bersama mereka
"dere, mayang kemana" tanya tasya hampir putus asa, iya kawatir dan juga takut akan terjadi sesuatu padanya
dere yang mersa tak tahan akan hal ini berlari menuju sumur dan meloncat ke dalam sumur dan seketika lenyap di pandangan tasya,
"dere jangannnn" teriak tasya, tasya melihat ke dasar sumur tersebut dan melihat 1 lagi tulang yang bertambah
terpuruk dengan hal itu, tasya berniat mencari mayang yang entah hilang kemana
iya berlari dan berlari kencang
tak tau iya akan kemana yang penting iya ingin mencari mayang dan tasya melihat gubuk tua yang jauh di seberang sana
tasya mendapatkan insting kalau mayang ada disana
dengan cepat tasya berlari menuju gubuk tersebut
3 jam lamanya iya berlari dan berlari, dan hari mulai pagi
tasya sampai di gubuk tersebut dengan kaki yang ingin patah rasanya , haus dan lapar karena puas berlari
iya membuka gubuk tersebut
di dalam sana terdapat mayang dengan kepala yang terpenggal, berlumuran darah, tak bernyawa, mati seperti di mutilasi, dan mata nyaris melotot, raut wajah ketakutan dan kesakitan bercampur aduk
tasya yang melihat itu syok, ingin rasanya iya, pergi dari sini dan kembali ke keluarganya, sedih ke 3 temannya meninggal, dan sekarang iya sendiri di negeri antah berantah,
tasya memutuskan untuk keluar, dan di luar iya bertemu dengan seorang nenek yang memakai jubah hitam dan tudung,
"nek" panggil tasya
nenek tersebut mendongak kan kepalanya, perlahan dan tasya kembali terkejut karna nenek tersebut memiliki wajah separuh utuh dan separuhnya lagi hancur dengan kondisi sudah membusuk,
tasya lari dari sana, berlari sampai ke hutan tembakau, dan berlari lagi hingga iya tak sadar jika di depannya ada jurang
"aaaa" teriak tasya dan
"hah, hah" tasya ngos ngosan, mengambil nafas sebanyak banyak nya, dan merasa sedikit tenang karna ini hanyalah mimpi, tapi iya masih terpuruk karna itu tampak sangat nyata dan kisah seram dengan melibatkan teman temannya