Brakk
"Aww" ringis seorang perempuan yang kesakitan,punggungnya menabrak dinding koridor dengan keras karna dorongan dari orang didepannya
"Bukannya gue udah bilang ke lo buat gak deketin felix gue lagi kan,,Heejin anggunia sari??"
Heejin anggunia sari atau yang biasa dipanggil Heejin ini menunduk dalam setelah seorang gadis didepannya berbicara dengan nada dinginnya
"Maaf" cicit Heejin pelan pada gadis itu
Gadis yang ber nametag Nancy itu lantas berdecak kesal dan memutar mata malass
Yaaa,Nancy Aulia atau yang akrab dipanggil Nancy ini gak pernah absen melabrak siapa pun yang mendekati Felix termasuk Heejin
Ini masih pagi dan owhh ayolah Heejin bahkan belum sempat ke kelas hanya untuk sekedar meletakkan tas nya,tiba-tiba Nancy bersama kedua sahabat nya menarik Heejin ke koridor dekat kantin lagi
Iya lagi,ini bukan sekali,dua kali bahkan bukan buat yang ketiga kalinya Nancy memperlakukan Heejin seperti ini,hal ini sudah sering terjadi bahkan mungkin gak bisa dihitung pake jari
"Kenapa lo selalu deketin Felix gue, Heejin?!?" tanya Nancy kali ini dengan nada membentak
"Aku gak pernah deketin Felix" cicit Heejin pelan,takut Nancy marah lagi
Yaah nyatanya emang gak pernah kan,justru Felix yang ngedeketin Heejin
"Gak pernah?!?" bentak Nancy lagi
"Pulang sekolah kemaren,ngapain lo berduaan sama felix dipustaka,mau modus iya??" lanjutnya
Alih-alih menjawab Heejin memilih diam dan menunduk,dia malu karna sekarang banyak pasang mata yang memperhatikanya,orang-orang melihatnya dengan iba tapi apa boleh buat,gak ada yang berani sama Nancy bahkan kedua sahabat Nancy yang berdiri dibelakang nya
"jawab" bentak Nancy sambil menjambak rambut Heejin,Heejin cuma bisa meringis sampai...
"Lepasin tangan lo dari rambut Heejin, Nancy" sebuah suara dengan nada yang dingin,terdengar dari arah belakang Nancy
Lantas Nancy melepas tangannya dari rambut Heejin,Nancy hafal betul sama suara ini makanya dia nurut untuk melepas jambakannya
Siapa lagi kalau bukan suara Felixio Handana,pria yang 2 tahun belakangan ini memenuhi hati Nancy,sekali Felix berbicara maka Nancy akan menurutinya
Oke kita ralat soal gak ada yang berani sama Nancy.Nyatanya gak ada yang berani menantang Nancy kecuali Felixiano Handana
"Bubar,semuanya" lanjut Felix masih dengan nada dinginnya,membuat orang-orang yang tadi berhenti melanjutkan jalannya menuju tujuan awal mereka tak terkecuali Heejin
Namun saat akan melewati Felix,Felix justru mencekal tangan Heejin membuat gadis yang hanya setinggi bahu Felix itu menyerngit heran
"kali ini apa lagi?" tanya Felix tetap dengan nada dinginnya
Awalnya Heejin yang melihat tangannya dicekal Felix bingung,karna dia pikir Felix bertanya padanya,namun saat dia melihat ke arah pandang Felix dia mengerti kalau pertanyaan barusan bukan untuknya,melainkan Nancy
"Apa?? Aku cuma ngasih dia pelajaran biar dia gak deketin kamu terus" jawab Nancy dengan nada yang sedikit menyolot,pasalnya ia sedang kesal melihat tangan Felix yang memegang tangan Heejin
"Terserah Heejin mau deketin gue apa enggak,dan bahkan siapa pun boleh deketin gue dan lo gak perlu larang mereka deketin gue" kata Felix dengan tatapan sinis nya pada Nancy
"Cause it's none of your business" lanjut Felix
Lalu ia pergi dan menarik lembut pergelangan tangan Heejin untuk ikut dengannya,namun sebelum benar-benar pergi,Felix berhenti sebentar dan tanpa berbalik badan ke arah nancy
"Stop interrupt me Nancy Aulia" katanya lalu lanjut melangkah menjauh dari sana
Kata-kata itu lagii,huuh bahkan Nancy muak dengernya,tapi apakah Nancy menurut?? Of course no and never
"Ck sialan kenapa selalu Heejin yang menang" dumal Nancy pelan
"Huh,from many girls here why should her" lanjutnya dengan nada kesal
"It's mean Felix love her right??" kata Sintya yeonda atau yang akrab dipanggil siyeon ini dengan nada tenangnya
"If you say so" Yerin jingga atau yang biasa dipanggil Yeji mendelik ke arah Siyeon
"Ck,what the fuck r u talking about,Mrs.Yeonda" delik Nancy dengan death glare-nya pada Siyeon
Owhh ayolah,Nancy dalam mood yang buruk sekarang,dan Siyeon malah membuatnya kesal
"Eum,excuse me guys,i think better we go to class now,it's already 8 A.M it's mean the bell will sound" kata Yeji berdiri diantara Siyeon dan Nancy sambil melirik jam tangannya
Yeji tidak bodoh untuk tidak menyadari suasana yang Mulai runyam ini,maka itu dia segera mencegahnya sebelum terjadi perdebatan antara dan Nancy
~~~~~
12 Mipa 2,jam istirahat
"gimana ibuk negara,sukses labrak Heejinnya" kata Reyhan alias Han yang duduk didepan Nancy
"Kalau gak mau diamuk nyai,mending diem deh" Haesan Chandara atau yang biasa dipanggil Haechan menyahut dari arah belakang Han
"badmood dia guys,gagal labrak Heejin tadi" kata Raditya Jaemin yang duduk disamping Han dengan cengirannya,lalu mereka bertiga ketawa kencang
"Ishh,lo bertiga benar-bener yaa" Kata Nancy berdiri sambil ancang-acang mau mukul mereka bertiga,tapi mereka keburu kabur,dengan segala kekesalannya Nancy berdiri dan segera mengejar mereka
Yaaaah,mereka bertiga gak pernah absen ngusilin Nancy
Mereka bertiga lari hingga ke koridor dekat kantin,yap tempat Nancy melabrak Heejin tadi
Namun saat memasuki kantin,di kursi paling ujung,Nancy melihat Felix dan Heejin yang duduk saling berhadapan sambil ketawa bareng,membuat Nancy marah
Fix,Nancy bener-bener badmood sekarang,dari pernyataan Siyeon tadi pagi dan keusilan ketiga teman kelasnya.
Dan sekarang dia harus lihat orang yang dia suka duduk dengan orang yang dia benci
"Diih,nyai patah hati guys" kata Jaemin dari belakang sambil merangkul Nancy yang tampak cemberut
"Gerah hati gerah bodi,mending minum Ichi ocha gua yang traktir dah" kata Haechan lalu menarik tangan Nancy ke salah satu bangku diikuti Jaemin dan Han
Lalu Haechan memberi uang pada Han "noh,beli Ichi ocha sono" katanya pada Han yang membuat Han mendelik kesal,tapi demi traktiran gapapa deh direpotin
Han dengan segala keterpaksaannya melangkah ke kulkas dan mengambil 4 botol Ichi ocha,lalu kembali ke tempat temen-temennya duduk dan memberikan Ichi ocha itu pada ketiga temannya
"Mau makan sekalian gak neng,aa traktir deeh" tawar Jaemin,Nancy lantas menggeleng dan lanjut minum Ichi ochanya
Ketiganya hanya melihat Nancy yang cemberut,walau kadang usil tapi mereka bertiga juga bisa kasian sama nyai-nya ini
Disaat-saat seperti ini mereka mengerti diam adalah pilihan yang tepat dan membiarkan Nancy menenangkan amarahnya dan mengembalikan mood nya