"bila rasamu buatku terbangun dari tidurku, indahkan rasamu.
karena jika mimpiku lebih indah dari rasamu, aku akan tertidur lagi"
oke berlanjut, kali ini tentang dia yang sebenarnya pelarian dari cinta jarak jauh ku yang kandas. Tapi entah kenapa justru semakin nyaman ku alami, semakin dalam aku menikmati, semakin hati tak mampu membendung candu, candu rindu sehari tak bersamanya seakan membunuhku, menghentikan detak jantungku.
Tangannya selalu memberikan kehangatan, disetiap rasa lelah usai bekerja, ia yang selalu ada di dekatku, mengingatkanku makan, istirahat, dan lainnya.
entahlah, apa disini ku menemukan arti cinta di syair kedua?
kujalani hari, kujalani detik demi detik, sampai akhirnya kutemukan titik terang, dimana dia hanya terpukau dengan kata-kata dariku, terpikat karena pangkat.
wajar saat itu dia bawahan ditempati kerjaku.
"aku mencintaimu dari lubuk hati, kenapa tak kau balas dengan hati. Aku mencari nama intuk mengisi kekosongan dihati ini, bukan cuma nama yang terpajang di undangan pernikahanku nanti"
Kusadari, cinta yang tidak tulus darinya justru buatku sakit. Bukan hanya kali ini kandas lagi, tapi pekerjaanku pun ikut ia kandaskan.
Aku memilih resign dari tempat kerja. dan pergi berkelana keluar kota.
mencari titik terang, apa mungkin nanti kutemukan cinta yang sebenarnya.
dan syair ketigaku akankah kandas, lebih indah atau sempurna.
ku akhiri syair kedua dengan menutup hati untuk waktu yang lama. Membuka hidup baru, pekerjaan baru, dan kisah baru ditempat yang baru.