Chereads / Divine_Gate / Chapter 32 - Chapter 31 : Akhirnya kita bertemu kembali

Chapter 32 - Chapter 31 : Akhirnya kita bertemu kembali

Pagi harinya, Ryouichi dan anggota lainnya pun tengah bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju markas provinsi selanjutnya.

"Apa kalian tidak ingin menetap selama beberapa hari lagi di sini ? " tanya Kolonel Ray kepada Ryouichi.

"Tidak perlu Kolonel, kami ingin secepatnya menyelesaikan misi ini. Lagipula ada seseorang yang sangat ingin aku temui di markas provinsi selanjutnya." ucap Ryouichi sembari tersenyum.

Kolonel Ray tersenyum kepada Ryouichi.

"Tentu saja, aku sudah menduga kau akan kesepian ketika jauh darinya" ucap Kolonel Ray sembari menepuk pundak Ryouichi.

"Seseorang? Apakah itu pacar anda, ketua ? " tanya Akari penasaran kepada Ryouichi.

"Bisa kau anggap seperti itu." ucap Ryouichi sembari tersenyum.

"Jadi ketua mempunyai pacar? Pasti pacar dari ketua adalah orang yang hebat " ucap Enzo.

"Tidak perlu banyak bicara, bersiaplah untuk berangkat." ucap Natsumi.

"Apa kau sudah mempersiapkan barang-barangmu, Chloe ?" tanya Ryouichi kepada Chloe.

"Ah master, saya sudah mempersiapkan barang-barang saya" ucap Chloe dengan mata berbinar dengan tingkah laku yang ingin di puji.

"Bagus, anak baik" ucap Ryouichi sembari mengelus kepala Chloe.

Terlihat Chloe sangat puas dengan pujian yang diberikan oleh Ryouichi.

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu Kolonel" ucap Ryouichi sembari masuk kedalam mobil yang di ikuti oleh anggota lainnya.

"Tunggu sebentar, Chloe!" teriak Kolonel Ray.

Kolonel Ray pun berjalan mendekati Chloe dan nampak berbincang dengannya.

"Nampaknya kau sudah menemukan teman-teman baru" ucap Kolonel Ray.

"Mereka adalah teman-temanku yang berharga, aku pasti tidak akan menjadi beban bagi mereka. Dan juga terima kasih atas bantuanmu selama ini, Kolonel Ray." ucap Chloe sembari menundukkan kepalanya.

"Sama-sama, Chloe" ucap Kolonel Ray sembari tersenyum.

Akhirnya Ryouichi dan pasukannya pun melanjutkan perjalanan mereka menuju markas provinsi selanjutnya.

"Ketua, kemana tujuan kita selanjutnya?" tanya Akari.

"Tujuan kita selanjutnya adalah markas provinsi barat" ucap Ryouichi.

"Markas provinsi barat? Asyik, kita bisa berenang!" teriak Akari dengan penuh semangat.

"Berenang yah, sayang sekali aku tidak membawa pakaian renangku" ucap Natsumi kecewa.

"Rose, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi" gumam Ryouichi sembari tersenyum senang.

"Ada apa dengan anda, ketua? Anda menjadi sering tersenyum dan terlihat bahagia semenjak kita meninggalkan markas provinsi Selatan." tanya Enzo penasaran sembari menyetir mobil.

"Tidak ada apa-apa. Menyetirlah dengan cepat, Enzo" ucap Ryouichi.

"Kalau ketua sudah berkata seperti itu, maka aku akan mengemudi dengan cepat" ucap Enzo sembari menambah laju dari mobil yang dia kemudikan.

Beberapa hari pun berlalu, pada pagi buta Rose sudah berada di ruangannya dan sedang mengerjakan dokumen-dokumen militer yang menumpuk diatas meja kerjanya.

"Kolonel Rose, apakah anda baik-baik saja? Anda sudah mengerjakan dokumen-dokumen itu selama seharian penuh. " ucap salah satu prajurit wanita yang berada di hadapan Kolonel Rose.

Terlihat Kolonel Rose mengerjakan dokumen-dokumen itu dengan serius.

"Aku tidak apa-apa, dokumen yang aku kerjakan sudah hampir selesai" ucap Kolonel Rose yang terlihat fokus dengan dokumen yang dia baca.

"Sebaiknya anda beristirahat sebentar, bagaimana kalau anda sakit?" ucap prajurit wanita itu.

"Sudah kubilang aku tidak apa-apa, selain itu apakah surat dari Kolonel Ray sudah datang? " tanya Kolonel Rose.

"Masih belum ada surat yang dikirim oleh Kolonel Ray" ucap prajurit wanita itu.

"Begitukah ? Hmm… Nampaknya sekarang sudah musim panas yah" ucap Rose sembari melihat keluar jendela.

Terlihat langit biru dan matahari yang bersinar terik.

"Bagaimana kalau anda berlibur dan menenangkan pikiran anda dengan pergi ke pantai? Bukankah itu adalah ide yang bagus?" ucap prajurit wanita itu.

"Pantai yah? Tentu saja aku ingin pergi kesana, namun aku takut tidak akan bertemu dengannya jika aku pergi kepantai sekarang" ucap Rose.

"Anda masih menunggu kedatangan pria itu bukan, Kolonel Rose?" ucap prajurit wanita itu.

Tiba-tiba pintu ruangan Rose diketuk oleh seorang prajurit.

"Kolonel Rose, ada surat yang dikirim dari markas provinsi selatan" ucap prajurit yang mengantar surat itu.

"Masuklah!" teriak Rose dengan bersemangat.

Prajurit itu pun masuk dan memberikan surat itu kepada Rose.

"Kalau begitu saya mohon undur diri dulu" ucap prajurit itu sembari memberi hormat kepada Rose.

"Kerja bagus, kau bisa pergi sekarang" ucap Rose.

Prajurit itu pun pergi meninggalkan ruangan Rose, setelah itu Rose pun membuka surat itu dengan bersemangat.

Isi surat itu adalah 'Kepada Kolonel Rose. Nampaknya disana sudah memasuki musim panas, apakah anda bersenang-senang selama musim panas ini? Oh iya, Ryouichi dan pasukan miliknya sudah berangkat menuju markas provinsi barat sejak 2 hari yang lalu. Kemungkinan mereka akan sampai di markas anda sebentar lagi dan nampaknya Ryouichi sudah sangat rindu kepadamu. Tertanda Kolonel Ray.'

Terlihat Rose tersenyum bahagia setelah melihat isi surat itu. Dirinya pun bangkit dari duduknya dan melihat jendela.

"Akhirnya kita dapat bertemu lagi, Ryouichi" ucap Kolonel Rose sembari mengelus gelang pemberian Ryouichi yang terpasang di tangannya.

"Kolonel Rose?" ucap prajurit wanita itu karena penasaran terhadap tingkah laku Rose.

"Milly, aku mau beristirahat sebentar. Bisakah kau mengurus sisa dokumen dimeja untukku?" ucap Rose sembari mengancingkan seragam miliknya.

"Tentu saja, anda bisa menyerahkan pekerjaan itu kepada saya" ucap Milly kepada Rose.

"Kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Rose dan akhirnya pergi meninggalkan ruangannya.

"Kolonel Rose, anda sudah banyak berubah sejak mengenal pria itu. Dulunya anda adalah pribadi yang dingin dan tak acuh, namun anda berubah menjadi pribadi yang hangat dan mudah tersenyum sekarang. Aku jadi ingin bertemu dengan pria yang telah merubah anda." gumam Milly.

Rose pun berjalan dan berkeliling markas provinsi barat, disepanjang jalan banyak prajurit yang menyapanya dengan ramah dan tersenyum.

Terlihat beberapa prajurit yang sedang duduk berkumpul dan tengah membicarakan sesuatu.

"Entah mengapa Kolonel Rose berubah semenjak dia kembali dari markas provinsi timur" ucap salah satu prajurit kepada temannya.

"Apa maksudmu? Bukankah Kolonel Rose sudah seperti itu dari dulu?" ucap salah satu prajurit.

"Kau adalah prajurit baru di markas ini, jadi kau belum tahu bagaimana kepribadian Kolonel Rose sebelumnya. Kolonel Rose dulu memiliki julukan [Cold Princess] karena dia memiliki kepribadian yang dingin. Selain itu dia sangat kuat, bahkan dia dapat mengalahkan ratusan demon sendirian di pertempuran garis depan." ucap salah satu prajurit.

"Jadi bagaimana bisa Kolonel Rose berubah menjadi orang yang ceria dan mudah tersenyum seperti itu?" tanya salah satu prajurit.

"Entahlah, hanya Kolonel Rose dan Tuhan yang tahu" ucap salah satu prajurit.

Kolonel Rose pun memutuskan untuk beristirahat dan duduk di bawah pohon rindang yang berada di dekat lapangan.

"Mengapa rasanya waktu berlalu sangat lama? Dulu ketika aku bersama Ryouichi, waktu terasa berlalu dengan sangat cepat" ucap Rose sembari menatap langit biru.

Tiba-tiba Rose mendengar teriakan dari salah satu prajurit yang tengah berlari menuju ke depan gerbang markas provinsi barat.

"Mereka ada disini, pasukan yang di pimpin oleh seorang prajurit yang memiliki lencana [Glorius Wing]!" teriak prajurit itu.

Rose pun tersentak setelah mendengar perkataan dari prajurit itu, Rose pun dengan sigap bangkit dari duduknya dan ikut berlari menuju gerbang markas provinsi barat.

"Ryouichi… Ryouichi" gumam Rose sembari berlari.

Setelah dirinya sampai di depan gerbang markas provinsi, dirinya melihat sesosok pria yang tidak asing dan sangat ingin dia temui. Rose pun tersenyum, dia pun tidak mampu menahan air matanya.

Sesosok pria itupun memalingkan pandangannya kearah Rose dan mulai tersenyum. Nampak pria itu mengucapkan sesuatu namun tidak dapat terdengar oleh Rose karena ramainya suara yang di hasilkan dari kerumunan prajurit itu.

Namun Rose tahu kalimat apa yang di katakan oleh pria itu.

"Rose, akhirnya aku bertemu denganmu" itulah bayangan suara pria itu dalam benak Rose.

Rose pun berlari kearah pria itu dan memeluknya dengan erat.

"Ryouichi, aku rindu padamu. Aku melalui hari demi hari dan selalu menunggumu untuk datang, aku tahu kau pasti akan datang menemuiku" ucap Rose sembari membenamkan kepalanya di dada Ryouichi.

Ryouichi pun tersenyum dan melepaskan pelukan Rose dengan lembut. Ryouichi pun menatap Rose, terlihat air mata Rose jatuh ke pipinya.

"Aku juga sangat rindu padamu, aku selalu bermimpi tentang dirimu. Tidak pernah kulewati hari tanpa memikirkan tentang dirimu" ucap Ryouichi sembari menghapus air mata Rose dengan lembut.

Rose pun tersenyum dan langsung mencium Ryouichi tepat di bibirnya. Rose awalnya terkejut dengan hal itu namun terlihat dirinya mulai menikmati hal itu.

Seluruh prajurit yang berada di tempat itu dan juga pasukan milik Ryouichi terkejut ketika melihat pemandangan itu. Suasana yang awalnya ribut seketika menjadi hening.

Setelah Rose mencium Ryouichi, mereka terlihat menatap satu sama lain dengan tersenyum.

"Maaf sebelumnya, saya tidak berniat untuk menganggu momen mesra anda bersama pria itu. Namun, sebaiknya kalian melanjutkan momen mesra kalian didalam saja" ucap Milly yang tiba-tiba berada di belakang mereka.

Rose dan Ryouichi baru menyadari apa yang telah mereka lakukan, dan wajah mereka berdua tiba-tiba memerah.

"Ketua sungguh hebat, tidak disangka kekasihnya adalah salah satu dari [Guardian]" ucap Enzo dengan bangga.

"Meskipun ketua adalah orang yang mesum, tapi dia memiliki kekasih yang hebat. Nasib dari ketua sungguh bagus sekali" ucap Natsumi.

"Master sungguh berani, mencium seorang gadis di depan orang banyak" ucap Chloe.

"~kyuu" terlihat Reina yang cemburu dengan kedekatan Ryouichi dan Rose.

"Ryouichi, mari kita masuk kedalam dulu. Bukankah kau perlu beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh?" ucap Rose.

"Baiklah, mari kita masuk kedalam" ucap Ryouichi.

Ryouichi dan Rose pun masuk kedalam gedung markas diikuti oleh pasukan miliknya. Rose terlihat asyik berbincang dengan Ryouichi.

"Tapi aku tidak habis pikir dengan ketua yang mampu menaklukan hati dari Kolonel Rose" ucap Akari.

"Jadi tuan Ryouichi sudah mempunyai kekasih..." ucap Tiara lirih dengan ekspresi kecewa.

"Kenapa kau memasang ekspresi kecewa seperti itu, Tiara?" tanya Natsumi.

"Ti-tidak ada apa-apa" ucap Tiara.

"Kenapa kau tidak membuat lingkaran harem dengan Ketua?" ucap Natsumi.

"Harem? Apa itu?" tanya Enzo.

"Harem adalah suatu kondisi dimana seorang pria mempunyai banyak kekasih atau bisa juga istri" ucap Natsumi.

"Kedengarannya menarik" ucap Enzo.

"Apa kau ada keinginan untuk membuat harem, Enzo?" tanya Akari kepada Enzo dengan wajah cemberut.

"Ah, bukan itu maksudku. Aku hanya tertarik dengan konsep dari harem itu sendiri" ucap Enzo dengan ekspresi hati-hati.

"Bohong, Enzo bodoh! Ketua, Enzo berniat selingkuh dariku!" teriak Akari sembari berlari menjauhi Enzo.

"Tu-tunggu Akari! Aku sungguh-sungguh tidak berniat selingkuh darimu!" teriak Enzo sembari mengejar Akari.

"Sungguh komedi pasangan yang menarik" ucap Natsumi.

Terlihat Chloe yang hendak berbicara namun nampak takut untuk mengutarakannya.

"Ada apa Chloe? Kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Natsumi kepada Chloe.

"Apa Chloe bisa menjadi bagian dari harem master?" tanya Chloe dengan memasang wajah manisnya yang polos.

Natsumi pun terkejut dengan perkataan Chloe dan tersenyum.

"Chloe, harem hanya untuk perempuan saja. Mungkin kau bisa tanyakan kepada ketua jika ingin tahu pendapatnya" ucap Natsumi sembari mengelus kepada Chloe.

"Baik ! Chloe akan bertanya kepada master nanti" ucap Chloe sembari tersenyum lebar.

"Imutnya…" gumam Natsumi yang terkesima melihat keimutan Chloe.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya Ryouichi dan yang lainnya sampai di ruangan Rose.

"Semuanya, silahkan masuk" ucap Rose yang mempersilahkan Ryouichi dan yang lainnya untuk masuk kedalam ruangannya.

"Wah, ruangan ini berbeda sekali dengan ruangan Kolonel Ray" ucap Chloe.

"Memangnya bagaimana dengan ruangan Kolonel Ray?" tanya Akari.

"Ruangan Kolonel Ray banyak tumpukan buku-buku yang bergambar wanita menggunakan pakaian dalam dan melakukan banyak pose aneh" ucap Chloe dengan polos.

Seluruh orang dalam ruangan itu tersentak dan terkejut dengan ucapan dari Chloe. Untuk sesaat suasana di ruangan itu menjadi hening.

"Ehem… Semuanya silahkan duduk" ucap Rose mencoba untuk mencairkan suasana.

"Chloe, jangan pernah meniru Kolonel Ray. Dia hanyalah pria mesum yang tidak segan menyerang wanita manapun" ucap Ryouichi sembari mengelus kepala Chloe.

Terlihat Chloe bingung dengan perlakuan Ryouichi terhadapnya, namun dirinya hanya tersenyum dengan polosnya.

"Jadi Ryouichi, nampaknya kau telah menjadi orang yang hebat dan dapat diandalkan" ucap Rose.

"Aku hanya mengikuti arus saja dan sepertinya aku harus banyak berterima kasih kepada anggotaku yang mau mengikutiku" ucap Ryouichi.

"Begitukah? Kalau begitu aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah mau mengikuti orang bodoh seperti Ryouichi" ucap Rose sembari menundukkan kepalanya.

"Ah, anda tidak perlu seperti itu Kolonel Rose. Ketua juga sudah banyak membantu kami, justru sebuah kehormatan bagi kami untuk mengikuti orang seperti dirinya" ucap Akari.

"Itu benar, ketua adalah satu-satunya orang yang kuhormati. Aku bahkan rela mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkan dirinya jika terjadi sesuatu." ucap Enzo.

"Meskipun ketua adalah orang yang setengah mesum, namun dirinya dapat diandalkan" ucap Natsumi.

"Itu benar, tuan Ryouichi adalah orang yang sangat berharga bagiku. Aku juga rela memberikan jiwa dan ra--"ucap Tiara namun mulutnya ditutup oleh Natsumi.

"Hmm… ?" terlihat Rose bingung dengan tingkah laku mereka berdua.

"Apa kau mau membuat ketua dihajar oleh Kolonel Rose?" bisik Natsumi kepada Tiara.

Tiara pun menyadari perkataannya dan langsung terdiam.

"Chloe sangat menyukai master! Chloe ingin menjadi bagian dari harem milik master" ucap Chloe dengan suara nyaring.

Ryouichi terkejut dan langsung melihat ke arah Rose. Terlihat raut wajah Rose berubah menjadi menakutkan.

"Tadi Tiara, sekarang giliran Chloe. Sungguh malang nasibmu, ketua" gumam Natsumi.

"Harem? Jadi kau mempunyai harem milikmu sendiri, Ryouichi? " ucap Rose dengan raut wajah kesal.

"Ti-tidak, kau salah paham Rose. Chloe adalah laki-laki " ucap Ryouichi.

"Laki-laki? Benarkah itu?" tanya Rose penuh kecurigaan.

"Chloe adalah laki-laki" ucap Chloe.

Terlihat raut wajah lega dari Ryouichi.

"Aku tidak tahu bahwa kau menyukai laki-laki dan perempuan, Ryouichi" ucap Rose dengan tatapan jijik.

"Bukan begitu, aku normal dan tidak mungkin menyukai Chloe" ucap Ryouichi.

"Jadi master tidak menyukai Chloe?" ucap Chloe dengan ekspresi sedih.

"Bu-bukan begitu Chloe, hanya saja…" ucap Ryouichi.

"Ah, ketua membuat Chloe menangis. Ketua sungguh jahat" ucap Akari.

"Bisakah kau diam sebentar, Akari?" ucap Ryouichi.

"Pfftt…Hahaha" Rose pun tertawa setelah melihat tingkah laku Ryouichi dan anggota pasukannya.

"Rose?" Ryouichi terlihat bingung dengan Rose.

"Maaf, aku hanya bercanda denganmu Ryouichi. Aku sudah tahu bahwa kau hanya mencintaiku seorang" ucap Rose dengan tersenyum manis.

"Entah mengapa senyumanmu sangat manis hari ini, Rose" ucap Ryouichi.

Wajah Rose pun memerah karena tersipu malu.

"Cu-curang… Jangan menggodaku seperti itu" gumam Rose sembari membuang pandangannya dari Ryouichi.

"Enzo, jadikanlah ketua sebagai contoh ketika merayuku" ucap Akari.

"Kenapa malah jadi aku yang kena dampaknya?" gumam Enzo.

"Rose, apakah kau memiliki informasi mengenai organisasi [Black Rope]?" tanya Ryouichi.

Rose pun berdiri dan terlihat mengambil beberapa lembar kertas yang berada di meja kerjanya dan memberikan kertas itu kepada Ryouichi.

"Ini adalah informasi yang berhasil di kumpulkan oleh tim informan kami. Di kertas itu tertulis kejahatan apa saja yang telah disebabkan oleh mereka dan kami juga menangkap beberapa gambar pemimpin mereka" ucap Rose.

Ryouichi pun membaca lembaran kertas itu dengan seksama.

"Aku pernah bertarung dengan pria berjubah panjang ini sebelumnya, Hmm… sepertinya aku mengenali gelang yang dipakai oleh pria berjubah panjang ini, jangan-jangan…" ucap Ryouichi.

"Ada apa ketua ? apa anda mengenali pria berjubah panjang itu?" tanya Enzo.

"Ah, tidak. Mungkin aku hanya salah mengenalinya saja" ucap Ryouichi.

"Apa hanya ini informasi yang berhasil dikumpulkan, Rose?" tanya Ryouichi.

"Sayangnya hanya informasi itu saja yang berhasil dikumpulkan oleh tim informanku" ucap Rose.

"Baiklah kalau begitu, nampaknya kita masih butuh informasi lebih banyak untuk mengungkap siapa yang mengendalikan organisasi ini" ucap Ryouichi.

"Kalau begitu apa yang akan kita lakukan sekarang, Ketua? Bisakah kita pergi ke pantai?" tanya Akari.

"Ide yang bagus, kita bisa pergi kepantai karena sekarang adalah musim panas" ucap Rose bersemangat.

"Hore! Pantai" teriak Akari bersemangat.

"Berhentilah bertingkah seperti anak-anak, Akari" ucap Natsumi.

"Enzo, temani aku pergi membeli pakaian renang di kota!" teriak Akari sembari menarik tangan Enzo dan keluar dari ruangan itu.

"Kalau begitu saya, Chloe dan Tiara akan ikut bersama mereka untuk membeli pakaian renang" ucap Natsumi sembari mengajak Tiara dan Chloe keluar dari ruangan itu.

"Kalau begitu mari kita pergi bersama mereka, Rose" ucap Ryouichi

"Ryouichi…" ucap Rose lirih.

"Ada apa, Rose?" tanya Ryouichi.

"Bi-bisakah kita pergi hanya berdua saja? Bukankah ini kesempatan kita untuk menikmati waktu bersama setelah lama tidak bertemu?" ucap Rose dengan malu-malu.

"Tentu saja bisa, ayo kita pergi" ucap Ryouichi sembari menggandeng tangan Rose keluar dari ruangan itu.

Rose pun melihat punggung Ryouichi dari belakang dan tersenyum manis.

"Aku benar-benar mencintaimu, Ryouichi. Aku bersyukur bertemu dengan pria sepertimu" gumam Rose.

Ryouichi, Rose dan yang lainnya pun pergi ke kota untuk mencari pakaian renang. Hanya butuh perjalanan selama 15 menit untuk menuju kota dengan berjalan kaki dan akhirnya mereka sampai digerbang penjagaan kota.

Terlihat penjaga gerbang kota itu memberi hormat kepada Rose.

"Selamat pagi Kolonel Rose, jarang sekali anda pergi ke kota. Dan nampaknya anda membawa beberapa teman bersama anda" sapa prajurit itu dengan ramah.

"Ah, selamat pagi. Aku ada beberapa hal yang ingin ku beli bersama kekasihku" ucap Rose dengan bahagia sembari menggandeng tangan Ryouichi.

"Kalau begitu silahkan nikmati waktu anda selama berada di kota, Kolonel Rose. Jika nantinya anda butuh bantuan, kami akan dengan senang hati membantu anda" ucap prajurit itu lalu membuka gerbang masuk kota itu.

Rose tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Ryouichi, Rose dan yang lain pun masuk ke dalam kota itu, terlihat bangunan yang berada dalam kota itu memiliki bentuk dan ciri khas Britania Raya.

"Enzo, lihatlah gedung itu! Indah sekali" ucap Akari bersemangat sembari menggandeng tangan Enzo dengan erat.

"Chloe lapar, apa ada yang bisa dimakan?" tanya Chloe kepada Natsumi.

Natsumi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, saya dan Chloe serta Tiara akan pergi mencari makan terlebih dahulu" ucap Natsumi

"Kalau begitu aku akan pergi bersama Enzo" ucap Akari.

"Baiklah, kita akan bertemu disini lagi dalam waktu 30 menit" ucap Rose.

Setelah itu, mereka pun berpisah dan berjalan-jalan sesuai keinginan mereka masing-masing.

"Enzo dan yang lainnya sudah pergi, kalau begitu mari kita pergi juga. Kemana kau mau pergi Rose?" tanya Ryouichi.

"Aku ingin pergi membeli pakaian renang di toko itu" ucap Rose sembari menunjuk sebuah toko.

"Baiklah, ayo pergi kesana" ucap Ryouichi.

Ryouichi dan Rose pun masuk kedalam toko yang menjual berbagai macam pakaian renang dari segala model dan warna.

"Bisakah kau memilihkan pakaian renang untukku, Ryouichi ? " ucap Rose.

"Hmmm…"

Ryouichi terlihat memilih pakaian renang berwarna merah dan menyerahkan nya kepada Rose.

"Bagaimana dengan ini? Aku pikir ini akan cocok untukmu" ucap Ryouichi.

"Baiklah, aku akan mencobanya. Dan jangan mencoba untuk mengintipku ya" ucap Rose sembari masuk ke bilik penggantian baju. Setelah beberapa menit, Rose pun keluar dan memperlihatkan baju renang itu kepada Ryouichi.

Pakaian renang yang dipakai oleh Rose terlihat sangat menarik dan memperlihatkan lekukan tubuh serta menonjolkan dada Rose yang lumayan besar.

"Ba-bagaimana denganku? Apakah ini cocok untukku?" tanya Rose malu-malu.

Ryouichi mengangguk bersemangat dan tersenyum.

"Itu cocok untukmu dan sepertinya semua pakaian renang akan cocok jika dikenakan olehmu" ucap Ryouichi.

"Be-benarkah? Kalau begitu aku beli yang ini saja" ucap Rose.

"Apakah kau yakin ? " tanya Ryouichi.

"Tentu saja, lagipula ini adalah pakaian renang yang dipilihkan olehmu" ucap Rose sembari membayar pakaian renang itu di kasir.

"Baiklah, kalau memang suka dengan apa yang kupilihkan. Ah, tampaknya sudah saatnya kita bertemu dengan yang lain setelah berbelanja" ucap Ryouichi.

Rose pun mengangguk pelan, dan kembali tersenyum bahagia ketika merasakan Ryouichi menggenggam tangannya dengan erat.

Ryouichi dan Rose pun menunggu anggota yang lain ditempat awal, setelah menunggu agak lama akhirnya anggota pasukan Ryouichi berkumpul dan mereka memutuskan untuk langsung pergi kepantai untuk bersantai.