maafkan aku yang telah hadir dalam hidupmu,
ini bagai sebuah kesalahan
bagaikan hamparan bunga mawar yang tumbuh di tempat yang salah,
aku ingin menjadi sang ombak, yang begitu tulus terhempas ke tepian pantai,
hidup bak karang di lautan , yang memberikan tempat tinggal bagi setiap ikan,
rapuh aku untuk bangun, bagaikan seorang musafir terdampar di gurun Sahara,
yang bingung akan tempat istirahat
sendiri aku di jalan yang lurus , sulit untuk di pandang bagai tak berujung.
kepadamu wahai amygdala
terpaksa ku akhiri cerita ini , tak sanggup rasanya seakan Sukma ini menangis memujuk ku untuk berhenti.
kepadamu wahai pujaan hati , kau bagaikan panah tanpa tuan yang melesat menghujam hati ini.