Pada akhir hasil, dia membaca semua buku, satu demi satu. Selain itu, universitas luar negeri sendiri merupakan tempat paling menyeramkan bagi Angga, tidak seperti kebanyakan universitas dalam negeri. Tekanan universitas semester satu di luar negeri tidak bisa dianggap remeh.
Alana menarik napas dalam-dalam dan mendongak dan melihat Angga duduk di sana sambil membaca.
Alana terpesona olehnya.
Alana berpikir, 'ketika menatap orang ini setiap saat. Dia mungkin tidak dapat melihat kehidupannya sebagai seorang pebisnis. Tetapi sebagai seorang suami, dia sangat sempurna sehingga dia tidak dapat menemukan kekurangan apapun.'
Bagaimana ayah dan ibunya bisa membesarkan orang seperti itu?
Ketika Alea dan Aksa tumbuh dewasa, haruskah mereka juga diajar oleh ayah dan ibunya Angga?
"Boom boom" ...
Alana sudah sibuk dengan pikirannya sendiri di sini. Dia bahkan tidak tahu Angga telah mengantuk.
Kemudian Alana mengetuk meja dua kali,
"Sepertinya kamu sudah mengantuk" ucap Alana