Althar tidak berniat untuk pulang dulu sebelum menjemput tapi entah mengapa sekarang ia malah di rumah. Jam masih menunjukan pukul 4 sore memang tapi seharusnya ia tadi ke kantor saja agar tidak terlalu jauh.
Perasaan tidak enak sedari pagi entah ada hal apa yang akan terjadi lagi hari ini membuat ia memikirkan hal-hal yang buruk terus. Saat sedang merebahkan tubuhnya di kasur ia malah terlelap sehingga tidak mengabari Rizka kalau ia ada di rumah nanti jadi menjemputnya.
Dua jam berlalu Althar bangun langsung terduduk dan langsung melihat jam. Sudah pukul 6 sore dan jalanan akan macet sekali berbarengan dengan bubaran orang kantor. Dengan langsung ia mengambil kunci mobil dan juga ponselnya.
Selama perjalanan benar saja macet dan mau tak mau ia harus mencari jalan alternatif. Tidak banyak jalan alternatif menuju kampus Rizka karena memang hanya ada satu jalur tapi kalau mengikuti jalur yang ada akan tiba jam 8 ia di kampus Rizka.