Bagus langsung masuk ke dalam dan bertemu dengan Rafka dan Zaky yang sedang duduk di ruangan tengah.
"Dih ada angin apa lo ke rumah gue? Nyelonong lagi, misi ke" omel Zaky.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Bagus ke Rafka langsung.
Zaky juga ikut menatap ke arah Rafka karena ucapan Bagus barusan. Rafka menampilkan wajah datarnya sejak datang dan belum membuka suara sedikitpun membuat Zaky juga tidak mengerti.
"Ngapain lo di sini?" tanya Bagus ngegas.
"Sabar pak bos, rumah gue" kata Zaky.
Rafka tidak menjawab ia menatap keduanya dengan tatapan datar.
"Pada ngegas aja si" kata Rafka mencoba rileks dan biasa saja.
Zaky menoleh ke Bagus merasa aneh, apa ada lagi dengan sikap Rafka yang mudah berubah. Tadi datang dengan gedor-gedor pintu dan sekarang tersenyun lebar.
"Sehat lo?" tanya Zaky ngeri.
"Sehatlah anjir, ngegas mulu kenapa si gus? Baru abis is bensin sama ganti oli lo ya?" tuding Rafka.