Rizka bangun dari tidurnya ia menatap sekeliling dan mengernyit bingung. Ia masih di kamar Althar tapi Althar sendiri tidak ada di dekatnya. Baju yang ia kenakan juga masih baju yang ia pakai saat ke kampus tadi.
Ia turun dari ranjang dan berjalan menuju ruangan kerja Althar dengan kepala yang masih terasa pusing ia melangkahkan kakinya untuk ke sana. Saat sampai di pintu ia melihat bahwa ada siluet tubuh Althar ia bernapas lega ternyata Althar ada di sekitarnya.
Althar menghadap jendela besar dan memegang gelas kopi. Sudah jamberapa sekarang Althar masih juga meminum kopi. Pelan tapi pasti Rizka melangkah mendekat ke arah , sampainya ia di belakang Althar langsung ia peluk tubuh tegap itu.
Althar tertentu saja kaget tapi perlahan ia mulai biasa lagi. Tidak menolak tapi juga tidak membalas ia hanya ingin Rizka tahu kalau ia sedikit kecewa. Mau marah sebesar apapun juga ia tidak akan sanggup dengan Rizka. Baginya Rizka sudah menjadi rumah untuk dirinya hingga sekarang ini.
