Mereka semua menunggu jawab Althar. Sediam apapun Althar ia pasti punya impian.
"Lo mau lanjut dimana thar?" tanya Bagus.
"Bisnis, kampus udah di tentuin juga" kata Althar malas.
"Serius?" tanya Zaky heboh.
"Lo bukannya gak suka bisnis?" tanya Rizka.
"Gue anak tunggal, laki-laki semua udah di atur sejak gue lahir" kata Althar malas. Tapi mungkin dengan becerita ia bisa sedikit meringankan hatinya.
Mereka semua terdiam, mereka tentu tahu Althar di didik dengan keras oleh papanya. Namun tidak menyangka juga kalau masa depannya sudah ditentukan seperti itu.
"Gue juga sama sebenarnya kalau ampe nanti kenaikan kelas gue belum bisa nentuin teknik apa. Mau gak mau masuk bisnis, kimia akan jadi cerita. Kakak gue udah punya perusahaan sendiri jadi gak bisa handel bisnis bokap, adik gue cewe masih jauh banget rasanya" kata Bagus.
Rizka yang memang anak tunggal untuk sekarang inu menjadi sangat bersyukur dibolehin menentukan pilihannya sendiri apapun itu.