Mempunyai nama yang besar bukan hal mudah bagi Rizka sedari dulu. Ditambah lagi ia hanya anak tunggal, mama dan papanya mendapatkan dirinya pun bisa dibilang cukup lama dan cukup butuh usaha yang keras.
Kadang dulu disaat Rizka sering memakai nama Pradipta mempunyai beban tersendiri di pundaknya. membayangkan masa depannya sudah di atur sedemikian rupa membuat dirinya menjadi putus asa untuk bermimpi dan mempunyai cita-cita.
Bersyukurnya Rizka tidak mendapatkan garis takdir seperti itu. Ia benar-benar di bebaskan memilih apa yang ia ingin kan seperti cita-cita dan impiannya. Namun lagi-lagi ia merasakan beban itu disaat harus melihat papanya yang begitu lelah karena harus mengurus perusahaan dengan nama yang besar itu.
Seperti sekarang ini, Rizka masih mencoba beberapa soal kimia dan fisika hingga pukul 11 malam tapi saat mendengar suara mobik baru saja memasuki gerbang membuat Rizka mengerutkan alisnya. Hingga pukul 11 papanya harus bekerja mengurus perusahaan?