Gerimis mengguyur kota Jakarta. Sudah seminggu ini, hujan selalu datang tanpa ingat waktu. Entah itu pagi, siang, sore, dan malam. Ia tak pernah mau berhenti, dan selalu datang tiba-tiba.
seorang wanita berjalan keluar gedung kampus. ia menenteng satu buah buku ditangannya. buku itu ia jadikan sebagai payung diatas kepalanya. ia sedang berjalan menuju parkiran kampus.
wanita itu kemudian merogoh ponsel dari tas miliknya.
"Hallo mas, aku udah kelar nih kuliahnya. jemput aku dong" ujarnya di telfon
"aku lagi sibuk, kamu pulang sendiri saja" jawab seseorang di seberang telfonnya.
"ya..ya udah mas, aku pulang dulu ya"
wanita itu kemudian menutup panggilannya. ia kemudian bergegas ke depan area kampus untuk mencari taksi. mau tak mau, ia harus rela hujan-hujanan untuk bisa mendapatkan taksi.
hanya butuh sepersekian detik untuk ia menunggu taksi. setelah taksi itu tiba di depannya, ia segera membuka pintu dan kemudian masuk ke dalam taksi itu.
"mau diantar kemana mbak?" tanya supir taksi itu
"jalan aja dulu pak, nanti saya kasih tau" jawabnya.
"baik mbak"
taksi itu kemudian melaju meninggalkan pekarangan kampus, membelah jalanan kota Jakarta yang penuh dengan kemacetan. Dipenuhi oleh lalu lalang pedagang kaki lima,pengemis,pengamen dan sebagainya.
wanita itu kemudian turun dari taksi saat ia telah sampai di depan rumahnya. tepatnya di komplek perumahan elit.
"ini uangnya pak" wanita itu menyodorkan uang 50 ribu kepada supir taksi itu
"makasih mbak"
wanita itu kemudian berjalan ke arah rumahnya. ia merogoh kunci dari dalam tas miliknya. kemudian, perlahan ia putar kunci itu sampai berbunyi, pertanda pintu itu sudah terbuka.
ia melangkah memasuki rumahnya, dan menutup kembali pintu itu. ia berjalan ke arah kamarnya di lantai atas. wanita itu memutuskan untuk langsung menuju kamar mandi dan berganti pakaian, mengingat bahwa tadi ia sempat hujan-hujanan.
wanita itu manyambar handuk miliknya yang kemudian membuat sesuatu di dekatnya jatuh. itu adalah sebuah name tag atas namanya, yang bertuliskan Sutheresia Violetta Harlin. ia biasa dipanggil violet oleh teman-temannya, terkecuali untuk suaminya. suaminya lebih suka memanggilnya vio.