deni : jadi ini ya perancis ?
ivan : ya, keren kan ?
deni : biasa aja.
ellen : what are you fools talking about ?
deni : you are not invited for this conversation.
ellen : ( menghela nafas ) okay, but since you are a male do not...
( belum selesai ellen bicara... cewek cantik lewat )
deni & ivan : ( bersiul )
ellen : whistle...
( lalu petugas keamanan datang, deni dan ivan disuruh membayar denda karena bersiul kepada perempuan di perancis dilarang )
ellen : take that, i'm about to tell... hey you pervert, do not flirting or the local police will come and you have to paying fine.
deni : why ? according to the book, france is romantic place but whistle prohibited ? give me a break.
ivan : sorry, got carried away ellen.
ellen : yes ivan and you fool stick close with me, you surely giving us a hard time.
deni : alright, belle.
( mereka bertiga pergi kerumah ellen, sebagaimana rumah orang perancis lainnya, tampak bangunan bergaya klasik itu nyaris terlihat sama, arsitektur nya rumit, itu memberikan kesan elegan )
ellen : you boys take a rest, i went to groceries now.
ivan : i can assist you.
ellen : no, you're tired, i just want to buy some food.
( ellen pergi keluar rumah, membuka garasi dan menyalakan motor sport ducati nya, sesampainya di toko, ellen memarkirkan motornya, masuk ke toko untuk berbelanja )
ellen : ( Qu'est-ce que les indonésiens aiment ? )
( ellen mengambil daging domba beku, membeli tomat, buncis, roti baguette dll )
ellen : Combien ça coûte ?
pegawai : 112 euros.
( setelah ellen membayar, ellen lanjut menuju Arc de triomphe... bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk membeli kopi toraja di toko sekitaran monumen )
( area berganti kerumah ellen )
deni : hey, is this worth ?
ivan : worth what ? just speak indonesia.
deni : kita bertiga mau memulai ini ? bukannya kita biarkan saja ? lagipula tidak ada perubahan signifikan terjadi ?
ivan : tidak ! kau tahu kan ? sebelumnya kami juga ikut beberapa kali dengan mu yang lainnya melintasi waktu, tapi saat di masa lalu ketika terjadi perang sipil di perancis, kau menyuruh kami kembali.
deni : kenapa aku menyuruh kalian pulang ?
ivan : entahlah, tiba-tiba saja kau menyuruh kami pulang ke masa kini, lama kami tidak mendengar kabar darimu, tiba-tiba saja beberapa bulan setelah kau menyuruh kami pulang ke masa kini kau muncul dengan banyak luka, berteriak dan bilang kalau eksistensimu di masa depan lenyap.
deni : aku kok ada disini, keluargaku dan lainnya...
ivan : itulah paradox...
deni : paradox, jadi, kau dan lainnya ada juga ? kembaran ?
ivan : tentu saja, setiap kemungkinan itu ada...
deni : tunggu, aku mulai paham, berarti bukan hanya aku kan yang punya alat melintasi waktu ?
ivan : bingo... benar, ada orang lain.
deni : berarti, peleburan, penyatuan...
ivan : benar lagi, orang lain itu juga berniat mengambil keuntungan dan menguasai dunia sejati dengan meleburkan dimensi paradox.
deni : caranya ?
ivan : dalam kutub, kalau positif ditambah positif apa yang terjadi ?
deni : saling bertolak ?
ivan : benar, menurutmu jika setiap orang memiliki kembaran dirinya apakah mereka akan menerimanya begitu saja ? ada yang iya ada yang tidak.
deni : maksudmu, kalau pelaku mendapatkan alat itu, dia akan membuka gerbang dimensi lintas masa ?
ivan : iya, setelah manusia dizaman sekarang ke masa lalu, atau manusia dimasa depan kembali ke masa sekarang, mungkinkah akan ada perang ? karena kebutuhan sumber daya dan intelijensi yang berbeda ?
deni : bukan mungkin tapi pasti.
ivan : ya, pelaku mau mengobarkan perang lintas masa, mengambil keuntungan darinya, untuk mudahnya, pelaku mencoba menciptakan kiamat, sembari kiamat itu akan terjadi dia ingin hidup layaknya Tuhan.
deni : dia punya alatnya, kenapa dia tidak melakukannya sekarang.
ivan : alat itu berjumlah 3, kau punya keduanya dan satu lagi bisa kita ketahui dimana.. coba tekan alat itu...
deni : begini...
( muncul layar virtual, didalam layar virtual itu terdapat beberapa informasi mulai dari lokasi 2 alat lainnya dan cara penggunaannya )
deni : jadi kalau cuma 1 atau 2 tidak bisa ya ? bisa, tapi skalanya kecil kan ?
ivan : iya.
deni : kalau ini kuhancurkan ?
ivan : 2 tersisa, kau tidak akan bisa melintasi masa lagi dan 2 lainnya bisa, meski mereka kehilangan satu, mereka masih bisa membuka portal lintas masanya. saat alat yang kau sekarang dan kau lainnya pegang hancur kita kalah.
deni : jadi kita perlu mengambil yang lainnya dan menghancurkan semuanya bersamaan ?
ivan : yes.
deni : secara logika, semua hal ini gila ya ? siapa ya yang menciptakan alat ini ?!
ivan : itu yang aku tidak tahu... ya sudah, aku mau minum dulu di lantai bawah.
deni : silakan...
( deni berpikir, ini semua sangat rumit, gila, melampaui pemahaman manusia )
...