"Ingat! malam ini kalian harus berhasil membuatnya tidur dengan pria tua dan dapatkan buktinya."
"Baik, Nona. Kami akan melakukannya."
Arnovea Angelina Fernandez, wanita berusia 25 tahun tega merencanakan hal buruk pada adik perempuannya. Tentu saja alasannya karena dia cemburu pada kecantikan serta keberuntungan sang adik yang sebentar lagi akan menikahi pria idamannya.
Tidak sepenuhnya benar. Anastasya Gaisara atau yang sering di panggil Ana tidak seberuntung itu. Akibat trik jahat sang kakak Angel, semua orang membencinya termasuk calon suaminya.
Rasa kurang bersyukur Angel membuatnya menganggap apa yang Ana punya seharusnya menjadi miliknya termasuk wajah cantiknya.
Mereka terlahir dari ayah dan ibu yang sama, namun dia berbeda dari yang lainnya. Wajahnya standard, kulitnya berwarna kecoklatan dan tubuhnya yang pendek membuatnya terlihat bukan anggota keluarga Fernandez.
Berbeda dengan Ana yang sangat cantik. Kulit putihnya yang bahkan bisa memperlihatkan urat nadi, ditambah dia tunggi, hidung mancung dan bibir mungil berwarna pink alami. Tentu saja Angel cemburu.
Jadi, malam ini dia memutuskan menjebak adiknya dengan tidur bersama pria tua lalu besok dia akan memberikan bukti pada keluarganya hingga sang adik di paksa menikahi pria tua tersebut atau di usir dari keluarga jika menolak.
Memikirkan hal tersebut saja sudah membuat Angel tersenyum bahagia. Dia sudah tidak sabar menantikan hal itu terjadi.
Jika semuanya berjalan lancar, maka dia bisa menikah dengan pria milik adiknya yang telah dia rayu. Hidupnya pasti akan sangat bahagia setelah ini.
Hanya saja, Angel tidak tahu bahwa malam ini merupakan titik awal kejatuhan dan penderitaannya. Ana akan membalas semua rasa sakit yang sudah dia dan orang dari keluarga Fernandez lakukan padanya.
*
*
*
*
"Brengsek! Siapa bajingan yang sudah berani mencampurkan minuman ku."
Semua orang ketakutan saat mendengar suara dingin dan kejam pria yang ada dihadapan mereka. Mulai mengutuk wanita mana lagi yang berani menyinggung tua muda mereka.
Andreas Jhonathan Xavier, putra kedua keluarga Xavier. Berdarah dingin, dapat membunuh orang lain tanpa mengedipkan mata bahkan sangat kejam dari iblis mana pun.
Jika itu di luar, maka dia akan sekejam Kaka dan ayahnya. Namun ketika berada di rumah, dia berubah sangat manis hingga siapapun tidak akan pernah menduga kalau pria tersebut bisa sangat kejam layaknya iblis.
Sebelumnya, ada banyak wanita yang mencoba mengambil kesempatan untuk naik ke tempat tidur pria tersebut. Namun mereka semua menghilang begitu saja setelah Nathan mengetahuinya.
Dan, malam ini hal serupa terjadi kembali. Benar-benar tidak menduga kalau ada wanita bodoh yang masih sangat percaya diri.
Memang, Nathan terlalu mengabaikan sekeliling malam ini hingga tidak menyadari bahwa minuman miliknya telah diberikan obat perangsang.
"Cepat bawa dia ke sini!!!" Bentakan Nathan membuat kaki para pengawal seperti jeli.
Kemarahannya adalah hal yang paling menakutkan untuk siapapun.
Dengan cepat, wanita yang menjadi dalang dari kemarahan Nathan di seret masuk ke dalam ruangan. Wanita tersebut terlihat cantik, namun ada tatapan serakah di matanya sehingga siapapun bisa melihatnya.
"Apa kau bosan hidup?!"
"Aku tidak mengerti maksud Tuan muda." Entah urat takutnya sudah putus, wanita itu bahkan dengan santai menjawab. Seolah-olah rencananya malam ini berhasil.
"Sayang sekali trik tidak mengerti mu sangat menjijikkan di mata ku. Hitam! Buat dia paham akibat dari mengusik ku." Nathan memanggil salah satu bawahannya. Dan yang di panggil segera menyeret wanita itu.
"Tidak, Tuan muda! Saya bisa membantu anda, tolong jangan abaikan saya." Wanita tersebut mulai memohon saat tubuhnya di seret paksa.
Setelah melihat bahwa wanita itu tidak ada lagi. Nathan mencoba sekuat tanaga menahan hasratnya namun masih saja gagal. Sepertinya obat yang dia konsumsi malam ini jauh lebih kuat dari obat sebelumnya.
Pengawal yang ada di ruangan semakin ketakutan. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi malam terakhir mereka bisa bernafas dan melihat dunia.
Karena tidak kuat, Nathan memutuskan menyelesaikannya sendiri di kamar mandi. Hanya saja ketika keluar kamar, dia tidak sengaja melihat seorang wanita muda sedang ketakutan dan seperti salah tempat.
Melihat kecantikan dan aura sucinya. Nathan merasa bahwa dirinya tiba-tiba berubah jadi monster. Dia ingin menggapai, menyentuhnya dan membuatnya mengerang dibawanya malam ini.
Belum lagi, wajah itu terlihat sangat familiar. Keinginan Nathan semakin menggebu-gebu untuk menyentuh wanita muda itu.
Sama halnya dengan Nathan. Ana yang gugup karena baru satu kali datang ke Club malam pun melihat kehadiran pria tinggi, tampan, angkuh dan sombong yang sedang menatap ke arahnya.
Anehnya, Ana tidak merasa waspada dengan pria itu. Bahkan berani mendekat untuk meminta bantuan.
"Tuan, tolong saya. Mereka ingin melecehkan saya." Suara lembut Ana semakin menyiksa Nathan. Baru pertama kali ia merasakan hal seperti ini pada seorang wanita.
Bahkan, dia ingin suara lembut itu memanggil-manggil namanya saat dia memasuki tubuh mungil tersebut.
"Apa anda baik-baik saja, Tuan?" Kini Ana baru menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan pria di hadapannya.
Tanpa menjawab, Nathan tiba-tiba menarik paksa Ana ke dalam ruangan tadi lalu memerintahkan para pengawal keluar untuk berjaga-jaga.
Tahu bahwa wanita muda yang baru tuan mereka bawa akan menjadi santapan malam ini. Mereka semua merasa kasihan, apalagi melihat tatapan bingung sekaligus takut darinya. Semakin merasa kalau tuan mereka semakin kejam.
Ketika pintu di tutup rapat. Nathan tanpa permisi menerkam bibir mungil Ana hingga wanita tersebut tidak bisa melawan atau membebaskan diri.
Semuanya terjadi begitu cepat. Tidak ada ranjang nyaman, Nathan memuaskan dirinya dengan sangat brutal tanpa mendengarkan suara tangis Ana.
Entah sudah berapa kali. Lantai, sofa dan meja Nathan gunakan. Hanya saja ada perasaan bahwa dia puas dengan semua kejadian malam ini.
"Kau masih perawan ternyata." Setelah melihat Ana terjatuh pingsan. Nathan akhirnya berhenti lalu melihat ada bercak darah di paha mulus wanita itu.
Jangan berpikir bahwa Nathan menyesal. Tidak, dia malah mulai terobsesi dengan Ana. Malam ini, takdir Ana berubah, dia akan menjadi satu-satunya wanita dari Andreas Jonathan Xavier. Dan balas dendamnya akan dibantu oleh sang suami yang sangat memanjakannya.