~'mulut selalu mengatakan maaf kepada orang yang telah melukaiku,tetapi tidak dengan hatiku.'~
Sakit. Itu yang kurasakan,ucapan orang-orang terhadap diriku.
JELEK
GENDUT
HITAM
MATI SAJA
DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA
ANAK HARAM
SEHARUSNYA AKU TIDAK MELAHIRKAN MU
KENAPA MASIH HIDUP
LIHAT,JELEK SEKALI PENAMPILAN NYA
Aku lelah. mendengar semua perkataan itu,apakah takdir mempermainkan ku?adakah seseorang yang mendukung ku untuk melewati semua ini.
Namaku Jira Kanza humaira panggil saja Rara. Aku jelek,hitam,berbadan besar,di benci oleh keluarga sendiri dan teman sendiri.
Sebenarnya aku ingin bersyukur atas diriku yang seperti ini,tetapi lingkungan hidup ku tidak ingin aku bersyukur terhadap diriku sendiri.
Sedih?tentu saja. Siapa sih yang tidak sedih ketika dirinya di caci maki oleh keluarga,teman,bahkan orang lewat pun memandangi ku jijik.
Jujur saja,aku ingin menyerah terhadap dunia ini. Tetapi tujuanku di dunia ini adalah menunaikan apa yang Tuhan rencana kan terhadap hidup ku. Tetapi mengapa manusia sangat jahat sekali?kenapa mereka hanya memandang fisikku?kenapa?
Apakah aku terlihat mengerikan sekali di dunia ini?sehingga keluarga ku membuang aku ke panti asuhan?
Manusia itu memang kejam,bahkan aku saja diusir dari panti asuhan itu.
sekarang aku tinggal di rumah sederhana,lumayan kecil tapi enak untuk ditempati.
SWEET SADNESS
pagi menjelang,dengan matahari yang indah,
jira segera mengemasi barang nya untuk sekolah. setelah sampai di sekolah,semua orang melihat jira dengan tatapan mengejek, benci, menyedihkan.
tiba-tiba datang seorang wanita dengan gengnya menghampiri jira,wanita itu membawa gunting,telur busuk dan tepung.
"hai jelek,sekolah hm?inget kita gak?orang yang berjasa pada hidupmu"
wanita itu adalah angel lestari,yang suka memaki,membully dan menuduh jira.
"aku bawain kamu suprise loh,kamu harus Nerima ya"ucapnya sembari tersenyum jahat
angel membawa tepung, telur busuk,minyak yang sudah kadaluarsa dan juga air comberan. ia segera menumpahkan kepada jira,jira tidak melakukan apapun dan hanya bisa meringis atas hidupnya.
setelah ia dibully,jira segera ke WC untuk membersihkan yang dibuat oleh angle dan ia pun masuk ke kelasnya.
hatinya sakit.
tubuhnya begitu rapuh.
ia butuh pelukan.
ia butuh kasih sayang.
hatinya terlalu sakit untuk menerima pahitnya dunia.
kenapa jira tidak bisa kuat?
kenapa dia tidak melawan?
bagaimana dia bisa melawan jika keluarga nya ingin jira mati?
dan bagaimana dengan orang-orang disana?apakah ada yang sanggup menerima jira?.
sekolah bubar,menandakan jira harus pulang.
jira berjalan menuju parkiran sekolah tempat dimana jira meninggalkan sepedanya. untung saja sepeda jira aman.
Angin sepoi-sepoi menyapa rambut jira,jira pun menutup matanya sebentar untuk merasakan angin segar di sore hari.
Menyenangkan sekali,pulang sekolah di sore hari dan menaiki sepeda sembari bersenandung ria.
ingatan jira tentang ia di bully seketika hilang,
angin sore ini membawa semua sakit pahitnya hidup jira. tetapi tidak semua rasa sakitnya hilang.
sesampainya di rumah,ia melihat. melihat rumahnya yang mungil,tanaman hias dan pepohonan membuat siapa saja betah di rumah jira. rumah yang jira bangun dengan jerih payahnya, bekerja malam sampai pagi demi menjalani hidupnya.
seketika ingatan itu kembali,sakit hati itu kembali. semua ingatan orang terhadap nya kembali...
ia lelah
ingin beristirahat
tapi bagaimana hidupnya kalau ia beristirahat?
jika jira mati apakah orang-orang akan peduli?
tidak ingin terlarut dalam pikiran menyedihkan nya, ia pun segera bersiap-siap untuk berangkat menuju tempat dimana ia bekerja.
pukul 18.15
jira sampai di tempat kerjanya,ia bekerja menjadi pelayan restoran. selama ia bekerja tidak ada seorangpun ingin berkenalan dengannya,tentu saja dia kan...
BURUK RUPA.
di tempat kerjanya,jira tidak diperlakukan dengan adil. hanya karena jira jelek, hitam, gendut,gaji nya pun sedikit. berbeda dengan teman nya. temanya itu sangat cantik putih dan langsing,tentu saja bos restoran itu memberi gaji 2 kali lipat dan di perlakukan dengan adil.
jira hanya bisa pasrah,ia selalu sirik kepada orang yang mempunyai keluarga,tubuh langsing,wajah yang cantik,dan putih.
jira juga ingin bahagia,
bahagia tanpa beban hidup,
bahagia dengan keluarganya,
bahagia semasa sekolah,
namun apa yang ia dapat?yang ia dapat hanyalah sebuah kepahitan di dunia.
tidak di perlakukan adil,
di bully,
menanggung beban hidup,
di asingkan oleh keluarga,
di buang dari panti asuhan,
dan selalu dibandingkan oleh siapapun.
ia hanya ingin bahagia,hanya itu.
pukul 2 pagi,ia pulang dari tempat kerjanya.
dia tidak membawa jaketnya,sebut saja dia pelupa. udara dingin pagi menusuk kulitnya
"bisa-bisanya aku tidak membawa jaket,bodoh."ujarnya kepada diri sendiri
sesampai di rumah dia segera masuk,
tubuhnya melorot di belakang pintu.
"ya Tuhan mengapa aku begini?kenapa aku cengeng sekali?"dengan nada terisak
"ini bukan salahmu,maafkan aku tuhan. aku tidak bisa menjalankan tugas mu kepadaku dengan baik"
tubuhnya tenggelam dalam kesedihan, tentu saja jira ingin tidur tetapi ia tidak bisa, tugas sekolah menanti nya.
ia hanya menangis tersedu-sedu, meratapi kehidupannya. andai ia dilahirkan dengan keluarga yang harmonis,tanpa beban hidup. andai kan saja
jira pun bangkit,ia pun ganti baju dan mulai belajar untuk sekolah nya. setelah belajar ia beranjak dan pergi ke atas kasur, tubuhnya butuh istirahat.
pagi telah tiba, matahari pun terbit menyapa indahnya pagi. sekarang hari Sabtu dimana jira libur sampai hari Minggu. terbangun pukul 08.00 matahari masuk ke celah jendela nya, dan hanya satu mata yang terbuka dengan nyawa yang masih belum berkumpul.
(kek author,tapi author mending lanjut tidur sih....)
jira pun menuju dapur,dia membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan yang akan ia makan dan minum. hanya segelas susu dan roti dua lembar ditemani selai coklat, favorite nya jira ketika makan ditemani kucing lucu peliharaan nya yang bernama chimmy.
tentu saja selain favorite nya itu, pasti favorite selanjutnya nya adalah hari libur.
tentu saja,sekolah libur kerja pun libur. dia pun bisa bersantai,dan tidak ingin mengingat kejadian yang di alaminya.
sesudah sarapan,ia beranjak membersihkan piring dan gelasnya. ku beri tahu,jira itu maniak bersih,dia tidak tahan jika ada debu atau kotoran sedikitpun. setelah cuci piring,ia segera mengambil handuk dan membersihkan diri
mulai dari rambut hingga ujung kepala ia mandikan
(kaku banget aku nulisnya maaf newbie bikin book ಥâ•â•®à²¥)
tubuhnya sudah bersih dan harum, menandakan jira harus keluar dari WC.
jangan lupa dengan handuk yang melilit di tubuhnya jira,
"ok perfect, tinggal pake baju" ujarnya girang. karena sesudah mandi, ia akan menanam pohon di rumah kecilnya.
"hallo"ujar seseorang
jira kaget,tentu saja di rumah ini hanya dia.
bagaimana dia masuk?apakah dia hantu?
jira segera menoleh,dia tertegun. bagaimana ada seseorang yang tidak memakai baju?
"kamu siapa? bagaimana bisa masuk?kamu maling?kamu setan?atau siapa?JAWAB GAK?GAK JAWAB SAMA AKU PUKUL"dengan mata melirik sana-sini,siapa tau ada barang yang bisa mengusir orang ini.
seseorang itu tertawa,tentu saja jira akan pukul dia pakai apa?pakai handuk nya?atau pake dua gunung itu?, cukup pikiran kotor itu ferguso.
"awokwok,acie kepo si neng manis teh....ya udah atuh sini pukul aku pake anduk kamu biar sama² telanjang kita hewhew,aku juga pengen liat susu kamu kan kamu juga udah liat susu aku kan? biar adil gitu,masa kamu aja yang liat susu aku sementara aku gk boleh liat susu kamu"jawabannya smirk
jira kesal tambah malu,ingin mengusir orang itu tetapi dia takut di perkosa.
"dasar mesum!pergi kau! sebelum aku colok matamu itu!"ucapnya ketakutan
"tenang neng, meskipun di usir akang bakal tetep di hati Eneng AWWW" ujarnya kesakitan,karena jira mencubit tangannya.
sebenarnya orang itu siapa?kenapa ia telanjang?apakah anda penasaran? tunggu chapter ke 2