Keenan sosok kakak yang sangat menyayangi dan melindungi adik-adiknya. Tidak akan mungkin melepaskan adiknya begitu saja kepada sembarang laki-laki. Apalagi menyerahkan sang adik perempuannya, kepada lelaki yang seusia kakaknya. Bahkan lebih tua delapan bulan darinya.
Dean tahu itu.
"Lo udah yakin sama pilihan lo, Yan?" Intonasi Keenan mulai merendah, tanda ia mulai tenang. Dean mengangguk.
"Tiga tahun, cukup lama, mengingat umur lo, Yan? Lo yakin, bakal nunggu hingga Kayla lulus SMU? Gak akan tergoda untuk menikah dengan wanita lain?" Keenan mulai terdengar posesif dan protektif terhadap adiknya. Dean tahu, Keenan pasti mengkhawatirkan perasaan adiknya. Jika tiba-tiba Dean berubah pikiran, tidak lagi menanti Kayla lulus, dan memilih wanita lain.
"Gue gak bisa kasih jaminan apapun, apalagi maksain lo, buat percaya sama gue. Kita lihat aja nanti." Dean beranjak dari bangku taman, menepuk pundak Keenan. "Gue balik, ya. Udah malem."