Usai bermain bowling, Keenan dan Kanaya, beserta yang lain, kembali ke restoran, untuk menikmati menu makan siang. Berkumpul bersama dalam satu meja bundar. Keenan duduk di sebelah Kanaya, kemudian Tika dan Bima, Arya, Clara, Sarah, dan terakhir Dean.
Clara dan Kanaya masih tampak canggung. Meski Clara bersikap ramah kepadanya. Seperti mencoba mengajaknya ikut berbincang, saat membahas tentang permainan bowling tadi. Meski, sebetulnya Kanaya tidak paham istilah-istilah yang mereka ucapkan.
Dan alasan itulah yang sebenarnya membuat Kanaya enggan bergabung dalam obrolan mereka—Clara, Dean, Keenan, Bima, dan Arya.
Arya sendiri bersikap tidak tahu malu, dengan mendominasi Clara, mengambilkan apa yang dibutuhkan Clara. Menunjukkan bahwa ia menaruh hati padanya. Clara sendiri, membiarkan Arya melakukan apa yang ingin dia lakukan. Tidak menolak setiap bantuan yang diberikan oleh Arya. Tentu saja hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Arya, merasa mendapat angin segar.