Dua pekan tanpa terasa sudah berjalan. Undangan sudah selesai dicetak dan mulai dibagikan ke para sahabat, kerabat, relasi bisnis, juga keluarga dari kedua belah pihak.
[Niaaaaaaaa....] isi pesan seseorang masuk ke telepon genggamnya. Nomor yang tidak tersimpan di telepon genggamnya.
[Sapa nih?] balas Nia.
[Hehe ... orang cantik yang selalu duduk di sebelah lo] balas Asha percaya diri bin narsis.
[Waaaaa....] Nia tidak mengetik banyak karena langsung mendial no telepon tak dikenalnya itu.
"Asha!!!!!" teriak Nia di ujung telepon sana. Dan berubah menjadi isak tangis. Asha mendengarkan dengan sabar sahabatnya yang juga dia abaikan selama lima tahun lalu. Merasa sangat bersalah. Karena kebodohannya dulu, menjadi menarik diri dari semua orang-orang yang menyayanginya.