"Keenan," ucap Kanaya seraya menaruh paper bag di meja tempat mereka biasa duduk.
Kelas masih kosong, seperti biasa. Pagi-pagi seperti ini biasa digunakan Keenan dan Kanaya untuk menghabiskan waktu berdua. Berbicara dari hati ke hati. Menyelami karakter masing-masing pasangannya. Dengan Dean tentunya mengawasi mereka berdua. Sepupu Kanaya yang posesif, betul-betul menjaganya dengan baik, agar Kanaya tidak dipermainkan oleh Keenan.
Keenan yang sedang membaca, mendongak. "Apa itu?" tanya Keenan seraya mengintip isi paper bag.
"Aku udah mikir semalaman, nanya sama Dean juga. Semua itu terlalu mewah buatku," terang Kanaya.
Keenan menjadi penasaran melihat isi paper bag itu, karena ucapan Kanaya. Dikeluarkannya barang yang di dalam sana. Ponsel dan kotak perhiasan. Keenan mengerutkan dahi.
"Ini semua hadiah buat kamu. Kenapa dikembalikan?" tanya Keenan sambil matanya fokus dengan buku yang sedang dibacanya.