Setelah pelajaran ketiga selesai, Kanaya bersama Sarah dan Tika langsung keluar kelas menuju kantin. Meninggalkan Keenan begitu saja.
Sepanjang sisa pelajaran, setelah pelajaran bahasa Indonesia berakhir, Kanaya kembali mendiamkan Keenan. Dirinya sangat kesal pada sikapnya yang terang-terangan seperti itu.
"Makan yang banyak, Nay. Kamu baru sembuh, kan." Tiba-tiba Keenan sudah berada di samping Kanaya, menyodorkan semangkuk mie ayam ke hadapannya.
Kanaya tidak menggubris ucapan Keenan, dan memilih mengabaikan semangkuk mie ayam yang aromanya begitu menggoda selera.
"Nay ...," panggil Keenan lirih. "Maafin, ya, please?"
Alih-alih menjawab, Kanaya hanya menatap tajam mata Keenan dan kembali mengabaikannya.
