Jelang akhir bulan September, Kanaya menjalani terapi hormon suntik keduanya. Seperti sebelumnya, rasa perih dan panas ketika cairan itu diinjeksikan ke perutnya terasa kembali. Keenan kali ini menemaninya di dalam, saat Kanaya disuntik. Memberinya dukungan.
Setidaknya rasa sakit itu agak sedikit mereda, karena Keenan berada di sampingnya. Mengusap air matanya. Menenangkannya selama beberapa saat ketika masih harus berbaring, setelah cairan itu masuk ke tubuhnya. Mengecupnya mesra—membuat tenaga medis yang berada di ruangan tersebut terburu-buru membereskan peralatannya, agar bisa memberi pasangan muda itu ruang pribadi.
Keenan terus menguatkannya agar Kanaya tidak lagi mengalami sakit saat datang bulan, atau tidak sadarkan diri—akibat tubuh tidak kuat menahan nyeri, dan semoga mereka bisa memiliki keturunan dalam waktu dekat.
Sementara itu, promil tetap dilanjutkan. Tentu saja, dengan cara yang aman.