Rain membuka matanya perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah cemas Gevan yang terus mengamatinya dengan raut wajah yang tak dapat diartikan. Rain mengucek - ucek matanya. Mengumpulkan segenap nyawanya. Ia terdiam, jadi hal manis tadi hanyalah mimpi? kenapa ia bisa ketiduran dengan mudahnya. Kepalanya tiba - tiba pening lagi dan berdenyut kembali. Refleks ia memegangi kepalanya lagi,
Gevan yang melihat itu semakin khawatir saja, "Cantik kita kerumah sakit aja ya? kayanya kamu kesakitan banget, ayo gue antar," ucap Gevan berusaha membuat Rainnya tidak ketakutan. Ia tadi langsung menidurkan Rainnya yang pingsan di sofa ruang tamu.
"Gak usah Gevan, aku gak apa - apa kok. Sejak kapan aku ketiduran disini?" tanya Rain melihat sekelilingnya. Ia benar - benar tidak sadar sudah ketiduran. Kasian Gevan pasti lelah menungguinya bangun. Ia jadi merasa bersalah,
"Lo bukan tidur Cantik, sepertinya lo kelelahan lalu pingsan," ucap Gevan seadanya