Rain tidak tahu antara harus senang atau sedih sekarang. Rasanya ia merasakan kedua perasaan itu secara bersamaan. Apakah ini artinya penantiannya telah berakhir?
Tapi tidak, sepertinya penantiannya belum berakhir sampai disini. Masih panjang, Rain belum bisa menjadi pacar Arkan sekarang, namun Arkan terus berusaha membujuknya agar ia mau menerima Arkan. Apakah ia sanggup menolak cinta pertamanya? Apakah ia bisa menolak Arkan? Padahal ia sendiri tahu, Arkan tidak suka ditolak.
"Mau tanya apa? Tanya aja Rain..." sahut Arkan memberikan Rain kesempatan untuk bebas menanyakan apapun padanya. Namun entah kenapa ia merasakan sedikit rasa tidak enak di hatinya, atau ini hanya perasaannya saja ya? Ia merasa bahwa pertanyaan yang Rain lontarkan adalah bom untuknya, bom yang tak akan memberikan kesempatan untuk Rain menjadi kekasihnya.