***
"Ini pesanan kalian.... tuan!"
"Letakkan saja dimeja."
"Baik."
Pelayan tadi lari terbirit-birit karena melihat wajah kami saat serius, saat dalam keadaan ini kami akan memasang raut wajah yang tegang, kaku, dan terkesan menyeramkan.
"Bagaimana kalau kita makan dulu?"
"Ya."
Saat kami meminum sedikit kuah dari ramen ini, seketika wajah serius kami berubah menjadi wajah panik dan kami batuk bersamaan.
"Makanan macam apa ini?!"
"Pedasnya bukan main!"
"Padahal ini hany semangkok ramen biasa!"
"Kuatkan diri kalian teman-teman! Kalian tidak mau kalah dnegan wanita malam tadi kan?!"
"Ya!"
"Kalau begitu berhenti mengeluh dan habiskan makanan kalian prajurit!"
"Ya!!!"
Kami memakannya dengan sangat lahap, walau terkadang kami berhenti sebentar untuk minum, menyeka keringat, dan membersihkan kuah yang terciprat ke wajah.
"Ah!!! Mataku!!!"
"Shin!!! Kau tidak apa-apa kawanku?!"
"Mataku... terkena kuah merah neraka itu..."