***
Sinar mentari yang cukup terik mulai menembus sela-sela dedaunan, aroma khas dan udara segar yang di tiup oleh angin menghiasi perjalan santai kami. Meskipun kami berjalan dengan santai, tapi tetap saja mata kami tidak pernah luput dari kecurigaan dari 5 elf yang berjalan didepan kami ini.
Mereka mengatakan kalau ingin mengantarkan kami ke Alfheim, tapi kami sama sekali tidak mempercayai mereka. Kami mau mengikuti mereka hanya untuk memastikan sesuatu, apakah mereka benar elf dari sana atau hanya penipu yang sedang menjebak kami. Terlebih, mereka memanggil Chio dengan sebutan putri, dari sana saja sudah membuatku sangat curiga.
"Hei, apa masih jauh?"
"Sedikit lagi kita sampai yang mulia, dan bisakah anda menyingkirkan tangan anda dari tuan putri kami?"
Salah satu dari mereka menyuruhku untuk melepaskan genggaman tangannya Chio, tapi apa hak mereka sehingga bisa memerintahku?
"Tangan yang mulia lebih suci dari tanganmu yang kotor itu."