***
Beberapa hari setelah misi kecil-kecilan yang berubah menjadi misi besar-besaran itu, kami bertiga dirawat di rumah sakit departemen pusat lagi. Bahkan saking seringnya kami kemari, para perawat disini sampai hafal kalau ada pasien dengan luka berat dan parah, maka pasien itu adalah kami.
"Lagi-lagi kalian berdua."
"Mohon bantuannya suster."
"Astaga, merawat kalian setiap kali kesini sudah cukup melelahkan bagiku, tapi sekarang malah ada anak baru."
"Mohon batuannya suster."
"Baiklah baiklah terserah kalian saja, aku malah merasa sangat bersyukur kalau kalian datang kemari dengan kondisi masih hidup."
Ya, meskipun suster ini terkenal dengan sifatnya yang tidakn mau tau dengan keadaan pasiennya, namun dibalik itu semua sebenarnya dia adalah wanita yang sangat baik.
"Minum obat kalian dan kalian akan segera sembuh."
"Tunggu... obat?"
"Anu... maaf bagaimana dengan keadaannya Tree dan Night?"