Jihan sedang berguling-guling di atas kasurnya sambil menggigit-gigit bantalnya.
"huaaa mimpi apa Jihan semalam Ya Allah sampai diobatin Angga" teriak-teriak Jihan gak jelas.
Ceklek
"Jihan kamu kenapa? Teriak-teriak gak jelas" omel bunda.
"bunda ihh. Jihan nih lagi seneng tau bunda"
"iya gak usah pake teriak-teriak juga. Bunda kira kenapa-kenapa kamu. Udah tidur besok telat lagi"
"iya bunda Jihan sayang..ini juga Jihan mau tidur"
****
"jiaahh bunda!! Kok gak bangunin Jihan sih? Jihan telat bunda. Gimana dong. Angga juga pasti udah pergi" teriak Jihan sambil menuruni tangga.
"tadi udah bunda bangunin cuma kamunya aja yang gak bangun." ucap bunda.
"ya udah deh bunda Jihan berangkat dulu" Jihan menyalim bundanya lalu mengambil sepedanya. Dengan secepat kilat Jihan mengayuh sepedanya agar tidak terlambat.
Brruukk!
"aduh pak pagarnya cepet banget mau ditutup. Itu dibukain dikit napa. Jihan gak bisa lewat." omel Jihan kepada pak Jono satpam di SMA itu.
"ealah neng udah terlambat berisik pula" ucap pak Jono sambil membuka pagarnya.
"aduh pak Jono...pak Jono...tau gak ini stang sepeda Jihan bengkok karena nabrak pagar. Itu gara-gara pak Jono bukain pagarnya dikit amat. Untung aja Jihan gak jatoh ke got kan. Kalo jatuh mah barabe. Trus pak Jono gak tau rasanya dihukum sama buk Ros."
Omel Jihan.
"aduh neng ini telinga pak Jono udah mau copot dengerinnya"
Jihan membulatkan matanya, ia baru sadar kalo sudah terlambat. Dengan cepat Jihan memarkirkan sepedanya dan berlari ke kelas.
Jihan merapikan pakaiannya dan masuk ke kelas
"assalamualaikum"
"walaikumsalam. Cepat duduk di kursimu" ucap buk Srada membuat Jihan bingung. Tumben-tumbenan saja guru ini tak memarahi Jihan.
"Fy ada apa sih? Tumben Jihan gak dimarahi?" tanya Jihan kepada Ify.
Ify menatap Jihan. "kita ulangan mendadak"
"oh"
5 detik berikutnya
"what?" teriak Jihan.
"siapa itu teriak-teriak?" tanya buk Srada menatap murid-muridnya. Semua yang di kelas menatap Jihan.
"kamu ini sudah terlambat pake teriak-teriak lagi. Gak ada sopan-sopannya jadi manusia" ucap buk Srada dengan nada menusuk.
Jihan yang menahan malu menelungkupkan wajahnya di atas meja.
Skip👉
Kring..kringg!!
"Fy! Jihan mau ke perpus dulu ya" Jihan merapikan bukunya dan memasukkannya ke laci.
"lah tumben lo ke perpus? Kesambet apaan lo?" tanya Ify.
Jihan hanya nyengir dan berlari meninggalkan Ify.
Jihan mengintip dari balik rak-rak buku. Melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah sedang duduk membaca buku.
Doorr!!
"huaa!!" teriak Jihan.
"hahahaha" Dion tertawa melihat ekspresi Jihan yang terkejut.
"eh kutu setan bisa gak sih lu sehari aja gak ngikutin Jihan? Jihan tau sih kalo Jihan nih cantik. Tapi Jihan mana mau sama lo yang bau kambing"
"Dih siapa juga yang ngikutin lo. Lagian ngapain lu liatin si Angga? Ciee cieee"
"apaan sih kutu setan. Jihan tuh lagi nyari buku tau"
"nyari buku atau ngeliatin anak orang?"
Jihan memutar bola matanya malas.
"Angga Jihan suka—" Jihan membekap mulut Dion dan menariknya keluar perpus.
"emang ya lo! Gak suka banget liat Jihan seneng. Awas aja lo!" ancam Jihan meninggalkan Dion.
****
Bu Mida memasuki kelas yang diikuti oleh Reva.
"selamat siang anak-anak!"
"siang buk!"
"anak-anak mulai besok kalian sudah libur selama seminggu... jadi gunakan libur kalian buat refreshing sebelum kalian UN supaya gk botak kalian mikirin soal" jelas buk Mida.
semua murid bersorak gembira mendengar kabar dari bu Mida.
pelajaran pun berlanjut hingga jam pulang berbunyi.
"sekian dulu pelajaran kita. Selamat sore"
Jihan bersiap-siap memasukkan bukunya lalu berjalan ke arah luar.
tetapi langkahnya terhenti saat Reva mengucapkan sesuatu.
"Gue dan Angga besok mau ke Desa ada yg mau ikut? " ucap Reva.
"gue ikut"ucap Fany dan Dion.
wait wait. Angga?Â
"Gue sama Ify ikut" ucap Jihan.
Ify langsung menatap Jihan.
ini pasti rencana Jihan lagi buat deketin Angga hadeh.
"Gue juga deh" ucap Galih
Yuuhhuyy selesai buat yg ini.
Tunggu lanjutannya ya!
Jangan lupa vote and coment makasih!