"Nana...Dabao...Kalian dimana...!!"Setelah berteriak cukup lama Dabao pun datang menghampiri.
"Ada apa Tuan Muda?"
"Ah dimana Nana dan Maya? Mereka tidak ada di kamarnya"
"Nona besar mengajak Maya bermain di taman belakang"
"Ooohh baiklah Terima kasih, dan juga tolong siapkan sebuah kamar untuk 5 penyihir lalu kirim baju pelayan kedalam kamarku untuk mereka kenakan"
"Baik Tuan" Balas Dabao dengan menunduk dan pergi menjauh.
"Emmm sebaiknya aku menemui Maya terlebih dahulu agar terhindar dari masalah" Gumamku sembari berjalan ke arah taman yang berada di belakang mansion.
Berjalan jalan sendirian di mansion yang besar ini masih sangat aneh bagiku, aku orang miskin yatim piatu tiba tiba menjadi Pria yang paling beruntung didunia dimana setelah mengalami kematian aku dikelilingi oleh gadis gadis manis hahaha, ehem-hem duh pikiranku melayang layang.
"Fuh~ aku tidak menyangka akan ada taman di balik dinding mansion yang megah ini, wahh mereka berdua dimana sih" Gumamku yang sedang menoleh kiri kanan takjub dengan keindahan taman ini.
"Kakak!!" Dari kejauhan terdengar teriakan gadis kecil yang sedang berlari kearahku
"Eh Hai Maya!" Sambut ku dengan memeluk Maya yang menghampiri ku.
"Kak Nana ada dimana? Kok Maya datang sendiri?"
"Kak Nana ada disana sendirian, saat liat kak eldar datang tadi kak Nana malah sembunyi"
"Oh ayo tunjukin dimana kak Nana sembunyi"
Maya menggandeng tanganku lalu berlari kecil membuat tubuhku tertarik.
"Di sana itu kak Nana" Ucap Maya sambil menunjuk ke arah kebun bunga, disana terdapat Nana yang sedang memetik bunga,
"Ugh apa ini..., apakah ini yang dinamakan kecantikan tersembunyi? Dibalik sifatnya yang menyebalkan dia terlihat anggun saat memetik bunga, rambutnya yang berterbangan saat tertiup angin, dan kebun bunga sebagai latar belakang keindahan tersebut,dan juga gaun yang didominasi warna putih itu menjadi nilai plus tersendiri" dengan tidak sadar dari kejauhan aku memandangi Nana tanpa berkedip sama sekali, inikah pesona tersembunyi dari gadis kucing.
"Kakak Nana!" Teriak Maya
Nana yang menoleh itu terkejut karena Maya datang dengan membawa ku.
"A, Apa yang kau pandangi itu mesum!" ucap Nana yang sedang tersipu malu seketika berdiri dan menghentikan aktifitas memetiknya.
"T, Tidak aku hanya ingin mengatakan bahwa kau terlihat sangat cantik saat memetik bunga" Kata yang seketika keluar dari mulutku ini tidak pernah terpikirkan akan ku ucapkan tanpa sadar.
"C-C-C-Cantik~ uuwhhh Mesum!!!" Raut wajah merah merona bagaikan orang kasmaran, Nana berlari kembali kedalam mansion
"u-ups aku melupakan seseorang" Gumamku yang sedang melirik ke samping ku dimana Maya yang sedang mencubit tanganku dan tertunduk.
"Maya adik ku sayang A-ayo kakak mau kenalin Maya ke teman teman baru Maya, Maya itu tadi cuma becanda tentu saja Maya juga sangat cantik paling cantik bahkan"
Aku mencoba menenangkan dan menahan rasa sakit dari cubitan Maya yang tak kunjung berhenti.
"Benarkah Maya yang paling cantik?"
"T, Tentu saja Maya paling cantik, jadi tolong jangan cubit kakak terus sakit"
"Maya sangat sayang kakak!!"
Maya pun melepas cubitan itu, lalu kedua tangannya menarik leherku kebawah, lalu tiba tiba ciuman kecil membekas di bibirku selama beberapa detik.
Saat itu seolah Dunia ini terhenti untuk beberapa saat, pikiran ku kosong, jantung serasa meledak, aku hanya terdiam membeku.
"Ayo kata kakak ingin kenalin aku dengan teman baru? Jangan bengong dong!"
Maya menarik tanganku yang membuatku tersadar dan mengembalikan waktu yang serasa terhenti ini, namun pikiran ini kosong dan mataku hanya memandangi keindahan gadis kucing yang berada di depanku ini.
"Dimana teman teman Baru Maya?" Gadis 15 tahun ini sungguh mempesona mata, suaranya yang lembut itu membuatku tak berdaya di hadapannya.
"A-Ada di kamar kakak" Seketika setelah mengucap perkataan ku otak ku kembali berfungsi, jika Maya mengetahui kalau ada gadis gadis didalam kamarku itu akan membuat terjadinya Perang Saudara!.
Maya terus menarik ku dan berlari menuju kamarku, semakin dekat dengan kamarku semakin banyak keringat yang bercucuran, aku berharap mereka telah selesai mandi dan memakai pakaian mereka, jika momennya tidak tepat bisa bisa aku...keringat dingin terus menerus keluar, sekujur tubuhku merinding.
"Kakak kenapa kakak melambat? Maya sudah nggak sabar nih Buruan!"
"I-iyaaa ayoo"
Aku memutar otak ku bagaimana cara ku menemukan alasan agar maya tidak salah paham?
Ah iya! Aku ada ide!
"Maya berhenti!" Aku menarik tangan maya sehingga perjalanan terhenti di lantai bawah
"Kenapa?"
"Sini kakak gendong"
"E-ehhhhh"
"Kenapa kamu malu malu bukannya tadi kamu udah nyium kakak tanpa bilang bilang?"
Aku segera menggendong Maya layaknya putri di negeri dongeng dan berjalan menuju kamarku.
"Ka-kak aku malu jika terlihat oleh orang lain bagaimana?"
"Jadi sekarang kamu malu jika mencintai seorang manusia?"
"Bu-Bukan seperti itu! Aku hanya- *hump" Maya tersipu malu setelah memandang wajahku kini dia bersembunyi dalam peluk ku.
Yes rencana yang bagus diriku! Akhirnya Maya takluk dengan gombalan murahan ini!
Sampainya didepan pintu kamar
*knock knock*
"Ini aku Eldar bisakah aku masuk? Tolong buka kan pintunya"
"Silahkan Tuan, Maksud kami Eldar"
*kreeek
Suasana menjadi canggung saat mereka melihat ku menggendong Maya masuk kedalam.
"Umm Perkenalkan ini adik ku Maya, mungkin kalian akan bertanya-tanya tetapi singkirkan pertanyaan itu terlebih dahulu, Maya turunlah ucapkan salam kepada mereka"
"....." Tidak ku sangka Maya tertidur pulas, aku pun menaruh Maya di kasurku dan menarik selimut ketubuhnya.
"Ehem baiklah kalian sudah mandi dan berpakaian, sekarang aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian, tolong sebutkan keahlian Kalian masing masing" Ucapku yang sedang duduk di kasur dengan tangan menyangga kepalaku.
"Saya dapat memanipulasi Air" Vara memperagakan dan merapal sihir lalu keluar lah air mengelilingi tubuhnya
"Saya Dapat memanipulasi api" Ratih dengan ekspresi yang tak berubah memperagakan gerakan dan merapal sihir lalu keluar lah api di kedua tangannya.
"Saya memiliki kemampuan untuk melihat masa depan melalui mata seseorang" Lala
"Saya dapat menyembuhkan apapun jenis luka" anastasia
"Saya...Dapat Memanipulasi Tanah atau bebatuan" Lita
"Terimakasih kalian bisa duduk, mari kita bicara tentang kesepakatan kita tadi, begini apakah kalian masih ingat rute di gunung hitam yang kalian lewati untuk menuju kemari?"
"Ya tuan" Jawab mereka serentak
"Aku butuh bantuan kalian untuk membuka kembali rute tersebut, mungkin aku hanya membutuhkan kekuatan Lita namun Lita sedikit pemalu jadi itu tidak mungkin, apakah kalian memiliki usulan?"
"Tidak...Aku bisa- aku bisa membantu mu asalkan saudara saudara bahagia dan hidup bebas silahkan gunakan aku sesuai keinginan mu" Semua orang terkejut melihat Lita yang seorang pemalu tiba tiba membuka diri.
"A,Apa maksud mu aku tidak seperti mereka yang kalian bayangkan...Cukup baiklah aku akan membawa Lita untuk berjaga jaga aku juga akan mengajak Lala, apakah kalian keberatan?"
"Tidak" Beberapa dari mereka hanya menggelengkan kepala.
"Tolong jangan menaruh curiga terhadapku, aku ingin membuka rute di gunung hitam itu karena aku ingin membeli Ternak serta pangan disana, lalu untuk sisanya aku harap kalian dapat menemani adikku ini bermain toh umur kalian tidak beda jauh"
"Mulai sekarang anggap ini sebagai rumah sendiri, aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamar untuk kalian, hari sudah menjelang malam jika kalian lapar bilang saja kepada Dabao"
"Jika kalian sudah paham, kalian bisa pergi Dabao sudah menyiapkan kamar dan makanan untuk kalian berlima"
"Baik Tuan eldar, kami mohon undur diri"
"Ya sampai jumpa besok pagi, jika kalian mengalami kesulitan tanyakan kepada Dabao"
Mereka membalas dengan membungkuk dan pergi ke luar kamar.
Kini hanya ada diriku dan adikku yang tertidur pulas, aku dapat melihat dengan jelas betapa imutnya gadis ini, aku pun memutuskan untuk tidur di samping adikku, aku memainkan rambut dan bibirnya yang lembut serta mengelus - elus pipi putihnya yang imut.
Aku yang dulu hanya seorang neet, dan hanya mengalami 1x percintaan dimana aku dulu putus setelah berpacaran hanya dalam jangka waktu 1 bulan, dalam hari itu aku memutuskan untuk tidak mencintai wanita lagi, pada akhirnya aku memuaskan waktuku dengan melihat vidio xx 2d di 'Inupoi' dan sekarang gadis kucing yang dulu hanya dapat aku imajinasikan kini hadir di sampingku.
"Fuuu~ betapa imutnya dirimu" Aku memejamkan mataku dan mengecup bibir tipisnya lalu menariknya dalam pelukan ku.
Tak perlu waktu yang lama aku terlelap dalam kenyamanan dan kehangatan.
Aku tidak sadar saat aku memainkan tubuh Maya, ternyata Maya terbangun dari tidurnya dan hanya berpura-pura tertidur, kini dia kembali memejamkan mata dan merasakan kehangatan serta kenyamanan satu sama lain.
[Tempat dimana Nana berada. kamar Nana]
"Can-tik?" Dia yang sedang kasmaran itu hanya terdiam dikamarnya sejak siang hari dan hanya memikirkan kata kata yang aku ucapkan ketika berada di Taman.
[Tempat dimana Lala dan saudari saudarinya
Berada]
"Kak Lala apakah kakak yakin mempercayai bangsawan itu!?" Tanya Vara
"Ya aku juga tidak sepenuhnya yakin" Ucap Ratih
"Tapi dia seperti orang yang baik kok" Balas anastasia
"Ya aku juga" Saut Lita
"Tenang saja dia benar benar pria yang baik, aku tidak melihat kebohongan di matanya, dia serius dengan apa yang dia katakan, mulai sekarang kita bisa hidup tenang walaupun bersanding dengan manusia ras hewan" Tegas Maya sembari mengelus rambut saudari saudarinya.