Terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari di koridor itu. Dengan seorang pria yang berada di punggungnya.
"TOLONG... SIAPA SAJA TOLONG!" teriak Verse dengan panik.
Para suster yang mendengarkan teriakan itu langsung berlarian mengambil brankar dorong.
Mereka dengan cepat mengambil alih Jae yang berada di punggung Verse. "C-cepat... tolong Tuan Jae!" seru Verse dengan raut wajah ketakutan.
Suster-suster itu langsung mendorong brankar itu dengan Jae yang telah di baringkan di atas sana.
Darah menetes menghiasi lantai putih rumah sakit itu. Begitu pun dengan punggung Verse yang di penuhi bercak darah.
"T-Tuan Jae... aku mohon bertahanlah..." ucap Verse dengan tergagap.
Mata Jae masih terbuka. Namun Jae tidak mengeluarkan suara sama sekali. Kemeja putih yang Jae kenakan berubah warna menjadi merah pada bagian perut kanannya.
Verse takut luar biasa. Matanya bergetar melihat Jae yang sepertinya mulai tidak sadarkan diri.
Kedua mata Jae kemudian tertutup.