Air mata tidak dapat berhenti mengalir dari pipi Yuju. Penumpang lainnya melihat ke arah Yuju dengan tatapan heran.
Dalam hati mereka bertanya-tanya, kenapa ini wanita menangis di malam-malam seperti ini?
Tapi Yuju tidak peduli dengan tatapan heran yang ia dapatkan. Yuju menutup wajahnya dengan kedua tangan nya dan terisak.
Tidak lama kemudian bus yang ia tumpangi telah berhenti. Yuju memakai tas punggung miliknya dan segera turun dari bus itu.
Ia berjalan dengan keadaan terisak, dan kedua pipinya yang basah. Sepanjang perjalanan pulang ia tidak berhenti menangis.
Ia menyusuri jalan menuju rumah nya, tidak seperti biasanya yang di selingi dengan kegembiraan melainkan air mata.
Yuju telah berada di depan rumah nya. Ia mengeluarkan kunci rumah dan segera masuk ke dalam rumah.
Tidak seperti biasanya, ia langsung melepaskan coat nya dan tas punggungnya yang ia biarkan tergeletak di lantai.
Kedua kakinya melangkah menuju kamarnya. Dan...
BRUK