HENING.
Mendadak suasana di ruangan itu menjadi hening. Verse yang berada di sana seketika mematung, merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Yah, pria yang ada di hadapan Jae saat ini adalah pria yang sama, yang telah berusaha membunuhnya kala itu.
Yang saat itu meleset karena Jae yang sangat tanggap.
Pria itu masih menopang dagunya dan juga masih menatap Jae dengan pandangan mata yang sama. "Kau terkejut Tuan Jae?"
Jae menyibakkan rambut nya. "Kau ingin aku menjawab yang Sejujurnya?"
Pria itu mengangguk. "Tentu saja Tuan Jae."
Jae tersenyum miring, lalu menatap pria itu. "Tidak, aku sama sekali tidak terkejut," ucap Jae dengan santai.
Yah, bukan kah ia sudah pernah bilang kalau ia sudah mengetahui siapa yang telah melukainya kala itu. Ia juga sudah mengetahui siapa dalang di balik semua ini.
Jadi ia sama sekali tidak merasa terkejut.
Pria itu bertepuk tangan. "Woah... kau memang selalu membuat ku terkesan Tuan Jae," ucap nya.
