Derap langkah kaki menggema di mansion bak istana itu. Suara langkah kaki itu kemudian berhenti saat sang pemilik kaki jenjang berada di taman belakang mansion itu.
Sang Tuan muda itu kemudian duduk di salah satu kursi yang berada di taman itu. Ia tidak memperdulikan salju yang berjatuhan dari langit malam.
Ia suka dengan sensasi dingin yang ia rasakan pada tubuhnya. Bahkan pria itu hanya mengenakan kemeja tipis yang lengan nya ia gulung hingga sebatas siku.
Suara lantunan musik classic yang selalu ia putar di dalam mansion nya, menambah kesan tersendiri baginya.
Ini mungkin yang menjadi pertama lagi bagi nya duduk di taman miliknya. Kedua matanya lalu melihat berbagai tanaman di taman itu yang di tutupi oleh salju.
Hingga matanya berhenti pada bunga kesukaan nya. Ia beranjak dari kursi itu, berjalan ke arah bunga itu.
Hanya ada satu tangkai bunga saja yang tidak tertutup oleh salju. Ia menatap bunga mawar merah itu.