Terlihat seorang pria yang baru saja turun dari bus, ia lalu membenarkan posisi dasinya dan juga merapikan jas hitam yang ia kenakan.
Rambut hitamnya juga ia sisir keatas sehingga memperlihatkan dahinya. Ia lalu berjalan untuk menuju gedung pencakar langit itu yang tidak jauh dari halte.
Dari arah belakang terdengar suara langkah sepatu yang semakin mendekat. Hingga seseorang menepuk pundak nya. "Pagi Tuan Verse!"
Yah... pria yang sedang di tepuk pundaknya adalah Verse.
Verse langsung berbalik, dan melihat salah satu pegawai yang bekerja di The Flaws. Verse tersenyum. "Selamat pagi," balasnya.
"Kau rajin sekali Tuan Verse, pagi-pagi begini sudah datang saja," ucap pria yang lebih pendek dari Verse.
Verse tertawa kecil. "Haha... itu hal biasa," ucap Verse. " Dan juga, cukup panggil aku dengan Verse saja."
Pria itu mengangguk. "Baiklah, kalau begitu ayo kita jalan bersama."